kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal dieksekusi pertengahan 2021, Apexindo kantongi total kontrak US$ 86,7 juta


Jumat, 19 Maret 2021 / 20:57 WIB
Bakal dieksekusi pertengahan 2021, Apexindo kantongi total kontrak US$ 86,7 juta
ILUSTRASI. Perusahaan kontraktor pertambangan migas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk atau APEX. Foto Dok APEX (dari annual report)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) optimistis prospek kinerja perusahaan dan industri jasa tambang bisa lebih positif di 2021. Dimana, komitmen pemerintah turut jadi penopang prospek tersebut, di tengah tren kenaikan harga komoditas minyak mentah global yang sempat menyentuh level US$ 70 per barel beberapa waktu terakhir. Bahkan per Februari 2021, perusahaan itu sudah mengantongi total kontrak US$ 86,7 juta untuk dieksekusi pada pertengahan tahun ini.

General Manager of Corporate Finance dan Investor Relation Apexindo Pretycia Darma menekankan kalau peningkatan permintaan aktivitas di awal tahun ini, didukung komitmen pemerintah untuk mencapai target produksi migas menjadi 1 juta barel per hari dan bukan dampak kenaikan harga minyak dunia.

"Kami merasakan ada peningkatan permintaan jasa pengeboran di dalam negeri yang bisa dilihat dari adanya lelang pengadaan atau tender yang diadakan oleh perusahaan-perusahaan migas," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (19/3).

Di Februari 2021, APEX mendapatkan kontrak untuk Rig Yani dari Pertamina Hulu Mahakam untuk durasi kontrak 1,5 tahun dan opsi perpanjangan 1 tahun ditambah 1 tahun. Adapun total nilai kontrak tersebut mencapai US$ 68 juta. Rencananya, pekerjaan tersebut akan dimulai pada April 2021.

Baca Juga: Apexindo Pratama Duta (APEX) Membidik Proyek Panas Bumi

Sementara itu, untuk Rig Maera juga telah mendapatkan kepastian kontrak di 2020 dari Pertamina Hulu Makaham, yang pengerjaannya akan dimulai pada kuartal II-2021. Adapun untuk nilai kontrak kontrak tersebut US$ 18,7 juta. 

"Sesuai dengan strategi Perseroan, kami selalu berusaha meningkatkan utilisasi rig-rig pengeboran kami dengan mengikuti tender-tender yang ada, yang sesuai dengan spesifikasi rig kami dan memiliki nilai ekonomis," jelasnya. 

Untuk tahun ini, Pretycia mengungkapkan salah satu target yang tengah diupayakan saat ini agar seluruh rig offshore/lepas pantai dapat terutilisasi secara penuh. "Kami harapkan target ini bisa terwujud dengan dukungan dari Pemerintah dalam memastikan realisasi dari program-program pengeboran yang dijadwalkan pada tahun ini," ujarnya. 

Dengan begitu, harapannya berbagai upaya yang dilakukan APEX tahun ini mampu memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan Perseroan dan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Mengutip berita sebelumnya, diketahui kalau Apexindo juga tengah mengincar peluang bisnis sektor jasa energi, khususnya pada industri panas bumi. Apalagi, perusahaan tersebut juga memiliki Rig 4 yang pernah dimanfaatkan untuk pengerjaan proyek panas bumi jangka panjang di Gunung Salak dan Gunung Drajat, Jawa Barat. 

Selanjutnya: PHM dan Apexindo (APEX) menandatangani kontrak rig senilai US$ 68 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×