kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal garap Blok Rokan, Pertamina butuh figur mumpuni dan kompeten


Kamis, 04 Juni 2020 / 17:40 WIB
Bakal garap Blok Rokan, Pertamina butuh figur mumpuni dan kompeten
ILUSTRASI. Blok Rokan


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

Julius menambahkan Pertamina merupakan perusahaan besar dan BUMN. Semakin tinggi posisi, CEO atau direksi harus punya view yang lebih luas, tidak hanya teknis saja. Karena mau tidak mau berhubungan dengan nonteknis.

“Idealisme yang kuat di teknis bisa terkalahkan dengan soal lain. Untuk itu harus berani. Pertamina itu plat merah, kalau terlalu idealis, bisa mati juga. Jadi leader di Pertamina tidak hanya harus pintar, tapi pintar-pintar,” kata Julius.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN merencanakan RUPS Pertamina yang hingga kini belum terang kepastiannya, kendati awalnya disebut-sebut pada 10 Juni 2020. Dikabarkan sejumlah direksi bakal diganti, termasuk direktur hulu.

Selain itu, beberapa dirut anak usaha hulu Pertamina yang bersiap pensiun adalah Dirut PT Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso, dan Direktur Utama PT Pertamina International EP Deni S Tampubolon. Adapun Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf telah pensiun per 22 Mei lalu.

Terkait dengan rencana RUPS PT Pertamina (Persero) harus dijadikan momentum untuk memilih figur baru direktur hulu Pertamina. Apalagi industri migas saat ini menghadapi triple shock.   

Baca Juga: Permintaan BBM domestik anjlok, Pertamina turunkan kapasitas operasi sejumlah kilang

Nanang dinilai mampu memenuhi kriteria pimpinan perusahaa di hulu dengan mempertimbangkan segala aspek seperti tertuang dalam Permen BUMN Nomor PER-OS/MBU/02/2015, yaitu latar belakangnya Pendidikan yang sesuai dan diperlukan hulu.

Dia juga berpengalaman kerja di dalam dan luar negeri, bahkan hingga penugasan ke Libya saat itu (2014) dan prestasi lain di bidang korporasi, pemahaman terhadap isu-isu strategis dalam proses bisnis migas dari hulu ke hilir, berperilaku yang baik, berdedikasi yang tinggi untuk tercapainya visi dalam idnustri energi dunia.

Nanang juga dinilai figur yang komit melaksanakan tata nilai fundamental Pertamina (6C) untuk memegang teguh aspek “clean”, yaitu pimpinan Pertamina yang tercatat bersih dari segala macam track record negatif  yang bisa menyebabkan hal kontraproduktif bagi korporasi.

Nanang juga dikenal dekat dan gemar melaksanakan diskusi dengan  Serikat Pekerja Pertamina dari Sabang sampai Merauke yang beranggotakan aneka ragam suku dan budaya serta agama. APalagi di sana ada wadah aspirasi para pekerja Pertamina bersinergi dan komunikasi dengan perusahaan serta selanjutnya efektifitas komunikasi tersebut akan mampu menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan ke depan.

Di sisi lain, kinerja Nanang sejak memimpin Pertamina pada awal 2017 hingga akhir Mei 2020 juga sangat cemerlang. Nanang sanggup mendongkrak produksi migas Pertamina EP yang terpuruk hingga 76 ribu BOEPD saat itu. Aksi-aksi korporasi Pertamina EP untuk bisa meningaktkan  produksi minyak terus dilakukan, baik dari pengambilalihan lapangan/unitisasi yang habis masa kontraknya (seperti Sukowati Field di Bojonegoro), dll. Bahkan, Pertamina EP yang dipimpinnya saat itu tercatat  memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan dan kontribusi bersih bagi perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×