kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan BBM domestik anjlok, Pertamina turunkan kapasitas operasi sejumlah kilang


Sabtu, 18 April 2020 / 15:20 WIB
Permintaan BBM domestik anjlok, Pertamina turunkan kapasitas operasi sejumlah kilang
ILUSTRASI. Suasana pengisian bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (7/5). Permintaan BBM domestik anjlok 35%, Pertamina turunkan kapasitas operasi sejumlah kilang. KONTAN/Baihaki/7/5/2019


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) domestik turun cukup signifikan sebagai akibat dari pandemi Corona (Covid-19). Menyikapi kondisi ini, PT Pertamina (Persero) melakukan pemeliharaan kilang dalam negeri sekaligus menurunkan kapasitas operasi kilang.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan produksi serta kapasitas penampungan (storage) kilang yang telah mencapai level optimum. Ia menjelaskan, sejak Maret 2020, permintaan gasoline terus mengalami penurunan rata-rata 17%, gasoil turun rata-rata 8% dan avtur turun 45%.

Baca Juga: Pertamina EP Cepu pasang selexol regenerator di proyek JTB

Sejalan dengan penerapan PSBB, kata Fajriyah, permintaan BBM di kota-kota besar pun tercatat mengalami penurunan di atas 50%, yang tertinggi adalah Jakarta dan Bandung yang turun hampir 60%.

Secara nasional penurunan permintaan BBM mencapai 35% dibandingkan dengan rata-rata Januari- Februari 2020. Selain penurunan di BBM retail, penurunan permintaan juga terjadi untuk konsumen industri mengingat banyak industri yang berhenti beroperasi.

Menurut Fajriyah, situasi dengan penurunan permintaan tajam ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya, yang tentu berdampak besar terhadap keuangan Pertamina. Oleh sebab itu, berbagai penyesuaian harus dilakukan dalam rangka menjaga optimalisasi, efektifitas dan keekonomian operasi, termasuk diantaranya penyesuaian terhadap operasional kilang.

"Pertamina akan mulai menurunkan kapasitas operasi kilang secara bertahap disesuaikan dengan kondisi permintaan. Secara teknis, penurunan juga akan disesuaikan dengan batas aman pengolahan kilang,” terang Fajriyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/4).

Baca Juga: Gelar RUPS, Pertamina angkat komisaris independen baru

Fajriyah bilang, Pertamina akan memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan pemeliharaan kilang, sehingga ketika kondisi sudah kembali normal maka kilang sudah siap beroperasi optimal. Beberapa kilang yang lebih awal akan dilakukan pemeliharaan adalah Kilang Sungai Pakning dan Kilang Balikpapan dengan penghentian pada Crude Distillation Unit (CDU) secara bergantian.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×