kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   18.000   0,94%
  • USD/IDR 16.237   -59,00   -0,36%
  • IDX 7.204   -18,09   -0,25%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 808   -2,58   -0,32%
  • ISSI 232   -0,90   -0,38%
  • IDX30 419   -2,36   -0,56%
  • IDXHIDIV20 491   -2,76   -0,56%
  • IDX80 118   -0,50   -0,42%
  • IDXV30 119   -1,87   -1,54%
  • IDXQ30 135   -0,26   -0,19%

Bakal Relaunch Big Cola, AJE Group Targetkan Pangsa Pasar Tumbuh Berlipat


Rabu, 11 Juni 2025 / 19:10 WIB
Bakal Relaunch Big Cola, AJE Group Targetkan Pangsa Pasar Tumbuh Berlipat
Managing Director Aje Group, Ivan Jorge.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AJE Group, perusahaan minuman asal Peru, memperkuat ekspansinya di Indonesia melalui merek unggulannya, Big Cola. Perseroan kini menyiapkan langkah relaunch besar-besaran dengan target utama yakni menggandakan kehadiran Big Cola di pasar nasional dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri minuman berkarbonasi.

Managing Director AJE, Ivan Jorge, mengatakan bahwa strategi ekspansi ini bertujuan untuk mengembalikan dominasi Big Cola yang sempat mencapai pangsa pasar 44% di masa lalu.

"Kami memang tidak mengumumkan target angka secara spesifik, tetapi kami ingin melipatgandakan kehadiran Big Cola di pasar. Kami pernah kuat, lalu sempat menghilang, dan sekarang kami kembali dengan pendekatan yang lebih agresif," ujar Ivan di kawasan Jakarta, Rabu (11/6).

Baca Juga: Wings Care Buka Toko Flagship Baby Happy Pertama di Tangerang Selatan

Big Cola saat ini sudah memiliki jaringan distribusi luas, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Papua. Produk ini tersedia di berbagai kanal penjualan mulai dari general trade hingga modern trade seperti Alfamidi, Lotte Grosir, Indogrosir, Lawson, dan Circle K.

Sebagai bagian dari strategi branding dan inovasi produk, AJE juga memperkenalkan varian rasa baru yang dikembangkan khusus untuk menyesuaikan selera pasar lokal dan mendukung penguatan brand presence. Ivan menekankan bahwa peluncuran varian baru ini bukan sekadar promosi musiman, tetapi bagian dari portofolio jangka panjang.

"Kami melihat Indonesia sebagai pasar strategis. Dengan tiga pabrik aktif di Indonesia dan pengalaman hampir dua dekade, kami tidak pernah benar-benar pergi dari pasar ini. Sekarang saatnya untuk kembali menancapkan posisi kami secara nasional," katanya.

Salah satu strategi mereka juga adalah menjalin kemitraan global dengan klub Liga Primer Inggris, Manchester City, yang kini secara resmi diperluas ke pasar Indonesia.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR) yang Perluas Pangsa Pasar

Kata dia, kerja sama ini bukan sekadar kampanye pemasaran, tetapi bagian dari strategi relaunch untuk memperkuat kembali eksistensi Big Cola di Indonesia yang sempat meredup dalam beberapa tahun terakhir.

Ivan menekankan bahwa kemitraan ini adalah bentuk sinergi dua merek besar, yang tidak hanya menguntungkan Big Cola tetapi juga membuka peluang Manchester City memperluas basis penggemarnya di Indonesia. 

Ia menyebut sepak bola sebagai platform yang sangat kuat untuk menjangkau konsumen Indonesia, yang dikenal sangat antusias terhadap olahraga ini.

"Sepak bola adalah olahraga paling populer di Indonesia setelah bulutangkis. Kemitraan ini memungkinkan kami membangun kembali koneksi dengan konsumen, dan memperkuat brand presence kami secara nasional," lanjut Ivan.

Meski mengakui persaingan di industri minuman berkarbonasi sangat ketat, AJE optimistis bisa mendekati posisi pemain teratas di pasar Indonesia.

"Kami saat ini mungkin di posisi kedua. Tapi kami ingin posisi kedua ini lebih dekat ke posisi pertama. Kami pejuang, dan ini adalah upaya kami untuk kembali ke tempat yang semestinya," pungkasnya.

Selanjutnya: Jay Idzes Minta Maaf Usai Timnas Indonesia Dibantai Jepang 0-6

Menarik Dibaca: Liburan Sekolah, Hotel di Batam Hadirkan Kamar dengan Desain Karakter Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×