Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -PADANG. Keinginan pemerintah untuk menekan impor Liquifed Petroleum Gas (LPG) melalui pengembangan gasifikasi batubara atau konversi batubara menjadi gas mulai memantik beberapa perusahaan. Salah satu yang bakal mengembangkan itu adalah PT Bakrie & Brother Tbk di Kalimantan Timur.
Direktur Utama Bakrie & Brother, Bobby Gafur Umar membenarkan hal itu. Ia bilang, sekarang perusahaan berkode saham BNBR ini berencana membangun pabrik gasifikasi batubara di Kalimantan Timur atau di wilayah konsesi kawasan industri milik BNBR.
"Masih dalam taraf research, menghitung cost, berapa modal batubara menjadi gas," terangnya saat ditemui usai Kongres & Dialog Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-XXI di Hotel Grand Inna, Padang, Sumatera Barat, Rabu (6/12).
Asal tahu saja, gasifikasi batubara adalah mengubah batubara menjadi produk akhir yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Caranya, dengan menggunakan teknologi gasifikasi yang memungkinkan mengkonversi batubara muda menjadi syngas yang merupakan bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar, urea sebagai pupuk, dan Polypropylene sebagai bahan baku plastik.
Namun sayang, Bobby masih enggan menjelaskan lebih detil, berapa kapasitas gasifikasi batubara di pabriknya itu. Begitu juga terkait dengan nilai investasi yang akan digelontorkan. Yang terang, kata Bobby, pihaknya masih menghitung semuanya. "Secepatnya selesai (termasuk pembangunannya). Mungkin tidak lama lagi keluar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News