Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BANJARBARU. PT Bakrie & Brothers Tbk akhirnya mendapatkan kepastian kelanjutan proyek Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap kedua yang telah tertunda selama 11 tahun.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memutuskan proyek Kalija 2 diganti menjadi Trans Kalimantan sesuai permintaan Bakrie & Brothers.
Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur S. Umar cukup yakin dengan proyek Trans Kalimantan. Apalagi menurutnya masih banyak sumber gas di Kalimantan yang bisa dimanfaatkan seperti proyek gas Indonesia Deep Water Develolment (IDD) di Selat Makassar.
Selain itu, kebutuhan gas untuk proyek Trans Kalimantan pun lebih sedikit ketimbang proyek Kalija 2. "Kalau dulu karena dibawa sampai Jawa kan sampai 1000 mmscfd. Mungkin sekarang cuma 250 mmscfd sampai 400an mmscfd lah,"ujar Bobby pada Rabu (13/9).
Nah, rencananya Bakrie & Brothers akan membangun pipa gas ini secara bertahap. Menurut Direktur PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) AD Erlangga, pembangunan pipa gas dilakukan bertahap karena kebutuhan gas di Kalimantan saat ini baru mencapai 130 mmscfd.
"BPH Migas bilang boleh dibangun bertahap sesuai kebutuhan offtaker, maka kami sesuaikan,"kata Erlangga.
Erlangga menambahkan, rencananya Bakrie & Brothers akan memulai pembangunan proyek pipa gas Trans Kalimantan pada tahun ini. Saat ini Bakrie & Brothers telah menyelesaikan laporan akhir feasibility study pada 31 Agustus 2018 lalu.