kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie Power Garap Tiga Proyek Pembangkit Listrik


Senin, 22 September 2008 / 21:03 WIB
ILUSTRASI. Pengendara roda dua membayar parkir di loket pintu keluar IRTI Monas, Jakarta, Kamis (3/1/2019). Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menaikkan tarif parkir di sejumlah kantong parkir di ibukota dengan tujuan menekankan kep


Reporter: Havid Vebri,Hikmah Yanti | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Bakrie Power rupanya makin serius berbisnis listrik. Anak perusahaan PT Bakrie and Brothers Tbk ini berencana membangun tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara.

Bakrie Power mulai menggarap proyek ini pada akhir 2009, dan targetnya bakal tuntas pada 2014. Adapun total kapasitas ketiga pembangkit tenaga uap tersebut mencapai 2.710 megawatt (MW).

Proyek pembangkit itu meliputi PLTU Tanjung Jati A di Cirebon, Jawa Barat berkapasitas 2X660 MW; PLTU Pendopo, Sumatera Selatan dengan kapasitas 2x630 MW; dan terakhir PLTU Sangatta, Kalimantan Timur dengan daya kapasitas 2x65 MW. "Khusus PLTU Pendopo masih menunggu kepastian jaringan transmisi kabel listrik Sumatera-Jawa, karena hasil listrik dari pembangkit itu akan ditransfer ke Jawa," kata Direktur Utama Bakrie Power Ali Herman Ibrahim, Senin (22/9).

Saat ini, Bakri Power tengah menggelar tender konstruksi PLTU. Ali bilang, peserta tender mulai mengerucut pada dua hingga tiga perusahaan saja. Mereka ini investor asal China dan Jepang. "Harapannya, pemenang tender sudah dapat diketahui pada akhir tahun ini. Tapi, sampai sekarang kami belum mendapat penawaran harga dari mereka," ujar Ali.

Sayang, Ali masih merahasiakan nilai investasi pembangunan PLTU Pendopo dan PLTU Sangatta. Ia hanya mengungkapkan nilai investasi proyek PLTU Tanjung Jati A, yang akan mencapai US$ 1,2 miliar.

Sebenarnya, Bakrie Power merencanakan proyek PLTU Tanjung Jati A pada awal 1990-an. Cuma, pemerintah menghentikan proyek ini pada 1996. "Nah, sekarang kebutuhan listrik sangat besar, sehingga kami diminta lagi menggarap proyek itu," ucap Ali.

Ali bilang, Bakrie Power menggandeng mitra dari Jepang dan Inggris sewaktu menggarap PLTU Tanjung Jati A. Dua mitra asing itu adalah International Power dan Toyota Tsosho Co. "Jadi, masih seperti skenario lama," imbuhnya.

Bakrie Power akan menjual listrik PLTU Tanjung Jati A dan PLTU Pendopo ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hingga kini, Bakrie Power dan PLN masih bernegosiasi harga jual listrik tersebut. "Belum ada kesepakatan," cetus Ali.

Khusus listrik dari PLTU Sangatta, Bakrie Power tidak akan menjual ke pihak lain. "Listrik dari Sangatta akan kami pakai sendiri untuk keperluan operasi tambang," kata Ali. Listrik itu misalnya akan mengalir ke perusahaan tambang batubara milik kelompok usaha Bakrie, PT Kaltim Prima Coal.

Selain PLTU, Bakrie juga akan ikut menggarap proyek pembangkit berbahan bakar panas bumi di Ende, Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas 30 MW. Tapi belum jelas, berapa nilai investasi dan mulai kapan Bakrie Power membangun proyek di Ende itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×