Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menargetkan produksi tandan buah segar bisa mencapai 5% hingga 10% di tahun ini. Dengan peningkatan tersebut, UNSP menargetkan produksi TBS bisa mencapai 500.000 ton di tahun ini.
Seiring dengan peningkatan TBS tersebut, UNSP pun menargetkan produksi minyak sawit (CPO) akan turut meningkat menjadi 105.000 ton hingga akhir tahun.
“Rata-rata tingkat ekstraksi minyak sawit (Oil Extraction Rate/OER) sekitar 21%,” ujar Investor Relations PT Bakrie Sumatera Plantations tbk Andi W. Setianto, Rabu (6/6).
Andi pun mengatakan, peningkatan produksi tersebut dikarenakan adanya berbagai upaya peningkatan produktivitas yang dilakukan UNSP di kebun inti dan kebun plasma dan pembelian TBS petani yang lebih selektif.
Andi membeberkan, kapasitas produksi UNSP yang besar membuat UNSP membeli TBS dari petani. “Kita kan juga membeli TBS dari petani. Jadi, produksi meningkat karena inti, plasma, maupun produksi petani meningkat,” ujar Andi.
Peningkatan produktivitas yang dilakukan mulai dari perawatan kebun yang lebih baik serta proses panen yang dilakukan lebih baik. Sementara, TBS yang masuk ke pabrik juga harus diperhatikan sehingga ekstraksi minyak sawit yang dihasilkan lebih maksimal.
Sementara itu, Andi membeberkan saat ini kebun inti UNSP seluas 44.327 ha atau 80% dari total lahan dan luas kebun plasma seluas 14.048 ha. Tak hanya sawit, UNSP pun memiliki kebun karet dengan luas 19.102 Ha.
Andi mengatakan, saat ini UNSP masih hanya menjual produk CPO di dalam domestik. “Memang kapasitas kami tidak cukup besar untuk ekspor. Jadi perusahaan lain membeli CPO kami diolah kembali lalu diekspor. Kami kan hanya punya kebun, pabrik kelapa sawit dan pabrik oleokimia yang sedang dikembangkan,” ujar Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News