kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bakti Kominfo Dorong UMKM di Kawasan 3T Manfaatkan Digital Marketing


Rabu, 05 Oktober 2022 / 17:27 WIB
Bakti Kominfo Dorong UMKM di Kawasan 3T Manfaatkan Digital Marketing
ILUSTRASI. Bakti Kominfo Dorong Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi di Kawasan 3T.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LOMBOK. Pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi bagi kalangan UMKM kian penting. Namun kondisi geografis yang berat menjadi kendala yang kerap dihadapi sebagian pengusaha UMKM untuk bisa memanfaatkan jaringan UMKM untuk berkembang. Termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal alias 3T.

Sesuai dengan mandat Presiden Jokowi yang disampaikan pada saat rapat kabinet terbatas tanggal 3 Agustus 2020, yang salah satunya adalah untuk segera melakukan percepatan perluasan akses infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menindaklanjuti dengan melaksanakan perencanaan program pembangunan BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) di lokasi-lokasi yang belum terlayani dengan sinyal 4G.

Dengan begitu, UMKM di kawasan 3T bisa ikut merasakan manfaat jaringan internet untuk mengembangkan bisnisnya.

Danny Januar, Direktur LTI untuk Pemerintah dan Masyarakat Bakti biang dengan bantuan akses internet dan dengan infrastruktur telekomunikasi, pihaknya berupaya mendorong dampak positif bagi masyarakat, termasuk bagi kalangan pengusaha UMKM.

Baca Juga: Sandiaga Uno Pastikan Kesiapan Kedatangan Delegasi WCCE di Bali

"Selain infrastruktur, kami juga didorong untuk menghadirkan ekosistem digital. Lalu menghadirkan inovasi dan solusi untuk memberi dampak bagi masyarakat," kata dia, Rabu (5/10).

Ia memnyebut pelaksanaan pengembangan ekosistem digital yang dilaksanakan Bakti bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan terhadap infrastruktur telekomunikasi yang telah dibangun, meningkatkan keterampilan dasar dan produktivitas masyarakat di bidang digital, serta mempercepat adopsi teknologi dalam rangka mendukung pelaksanaan transformasi digital. 

Dalam melakukan upaya ini, Danny mengakui pihaknya tak bisa berdiri sendiri. Pengembangan ekosistem digital tersebut dilakukan bersama kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta sektor swasta seperti industri telekomunikasi, dan startup teknologi. 

Nah, salah satu pengembangan ekosistem digital bagi masyarakat di lokasi pembangunan BTS 4G BAKTI adalah pelatihan literasi digital bagi masyarakat di lokasi pembangunan BTS, dan pelatihan pengenalan perangkat BTS kepada SDM lokal untuk pemeliharaan tower maupun BTS. Secara prinsip, pelatihan ini dilaksanakan untuk peningkatan adopsi teknologi, keterampilan digital dasar, serta membuka lapangan pekerjaan.

Namun ia mengakui, mendorong pemanfaatan akses digital oleh UMKM di kawasan 3T tak semudah membalikkan telapak tangan. Salah satunya karena kondisi geografis dan sosiologis yang berbeda sehingga tak jarang membuat pihaknya harus memiliki strategi berbeda di tiap daerah.

"Agak sulit menerapkan strategi one size fits all untuk diterapkan di setiap wilayah," ujar Danny.

Sebab itu, Bakti pun mengimplementasikan 44 inisiatif ekosistem digital secara akumulatif sejak tahun 2018 agar bisa cocok dengan karakteristik dan kebutuhan di berbagai daerah.

Belum lagi tingkat literasi digital masyarakat di kawasan 3T masih jauh lebih rendah ketimbang kawasan yang lebih maju. Alhasil, pihaknya pun harus memberikan pendampingan yang lebih lama kepada pelaku usaha UMKM untuk bisa memanfaatkan akses internet guna mendorong usahanya.

Baca Juga: LPEI Dukung Pembiayaan dalam Mendorong Ekspor Singkong

Salah satu daerah 3T yang menjadi percontohan program tersebut adalah Desa Sukarasa di Lombok. Puluhan pengusaha UMKM di desa ini mendapatkan pelatihan dari Bakti pada tahun 2019 lalu. Pelatihan ini pun dimanfaatkan pelaku UMKM di desa ini mendorong bisnisnya. Terlebih saat pandemi Covid-19 menggebuk sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di Lombok.

Pemilik usaha kuliner Ombak Food Yossi menyebut, dengan pelatihan dan akses internet di desanya, ia berhasil berkelit dari dampak pandemi terhadap kelangsungan bisnisnya. Kini ia bisa memasarkan produknya secara digital hingga ke konsumen yang selama ini tak bisa ia jangkau via pemasaran online.

"Bahkan kami sudah bisa mengirim produk kami hingga Singapura, Taiwan, hingga Jerman," paparnya.

Hal serupa juga dialami oleh Satria, pemilik usaha tenun khas Lombok di desa tersebut. Dengan pemasaran digital, dia bilang usahanya kini bahkan dikenal hingga ke Thailand dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×