kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bali Bebas Aturan Karantina, Hotel Indonesia Optimistis Sektor Hotel akan Bangkit


Senin, 07 Maret 2022 / 20:48 WIB
Bali Bebas Aturan Karantina, Hotel Indonesia Optimistis Sektor Hotel akan Bangkit
ILUSTRASI. Hotel Indonesia Natour


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Indonesia Natour (HIN) melalui anak usahanya yakni PT Hotel Indonesia Group (HIG)  menyambut positif kebijakan bebas karantina hingga tes antigen PCR dihapus.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said mengatakan, hadirnya kebijakan ini diharapkan dapat bangkitkan kembali sektor pariwisata.

“Pasti ini suatu kesempatan untuk pariwisata bangkit lagi, karena aturan karantina menjadi salah satu pertimbangan orang-orang untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri,” ujar Iswandi kepada Kontan.co.id, Senin (7/3).

Iswandi menambahkan, harapannya dengan adanya aturan ini akan ada peningkatan keterisian kamar. Hanya saja, Iswandi bilang, saat ini masih sulit untuk menakar tingkat okupansi hotel setelah adanya kebijakan ini.

Baca Juga: Bali Bebas Karantina, Okupnasi Santika Hotel Meningkat 14%

Selain karena kebijakan yang masih baru diterapkan, saat ini masih terjadinya fenomena low season yakni periode di mana sedikit kunjungan ke suatu tempat.

Oleh karena itu, Iswandi mengatakan, sejauh ini belum bisa memprediksikan okupansi hotel setelah adanya kebijakan bebas karantina. Jadi, untuk bulan Maret, diprediksikan aktivitas hotel masih sama seperti bulan Januari dan Februari 2022.

Sebagai gambaran, dalam 2 bulan pertama tahun 2022, tingkat okupansi hotel-hotel anak usaha PT Hotel Indonesia Natour (HIN) yakni Hotel Indonesia Group (HIG) adalah sebesar 42,7%. Sedangkan, sepanjang tahun 2021 tingkat okupansi hotel milik HIG berada pada kisaran 33,5%.

Kendati demikian, PT Hotel Indonesia Group yang mengusung nama bisnis komersial Inna Group di tahun ini memang berencana  untuk berekspansi. Setelah tergabung dengan aviasi pariwisata di bawah komando Injouney, HIN di tahun ini  menargetkan akan mengelola sekitar 50 hotel di Indonesia.

Adapun sejauh ini, sudah ada 27 hotel yang dikelola oleh HIG. Teranyar, Hotel Indonesia Group akan mengelola Boutiqe Hotel Bintang 4 di kawasan Mandalika yang diproyeksikan dapat dilakukan soft opening pada akhir bulan Maret. Tanpa menjelaskan lebih detail, Iswandi bilang, saat ini proses pengelolaan hotel tersebut masih dalam proses.

Sebagai informasi, kehadiran Boutiqe Hotel Bintang 4 menyusul keberadaan hotel Merumatta Senggigi Lombok yang telah lebih dulu dikelola oleh HIG di daerah Lombok. Sesuai fokusnya saat ini, HIG memang telah bertransformasi menjadi operatorship atau pengelola.

Baca Juga: Aturan Bebas Karantina di Bali, PHRI Proyeksi Okupansi Hotel Tumbuh Hingga 20%

Iswandi menilai, pariwisata Lombok yang terekspos dengan adanya gelaran motoGP bisa menjadi sarana bagi perusahaan untuk memperluas marketnya.

HIN melalui salah satu business unitnya yaitu travel management, Jelajahin telah menyediakan paket bundling bagi penonton MotoGP. Nantinya, penonton dapat membeli langsung tiket nonton MotoGP, tiket pesawat serta akomodasi yang dapat dipilih melalui website www.jelajahin.id.

Adapun pilihan bundling akomodasi  yang disediakan HIN antara lain, bundling tiket nonton MotoGP dan hotel bintang 5, stay di kapal phinisi, homestay dan desa wisata, hingga perumahan klaster dimana pihak HIN melakukan kerjasama dengan Real Estate Indonesia (REI) wilayah Lombok, dalam menyiapkan perumahan cluster yang akan dijadikan salah satu pilihan akomodasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×