kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Bali United andalkan pendapatan dari bisnis merchandise & kafe


Rabu, 27 Februari 2019 / 16:20 WIB
Bali United andalkan pendapatan dari bisnis merchandise & kafe


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengembangkan bisnisnya, PT Bali Bintang Sejahtera mengaku tak hanya mengandalkan suntikan dana dari sponsor. Perusahaan yang membawahi klub sepbak bola Bali United ini juga mengandalkan beragam lini bisnis lainnya yang mendukung bisnis sepakbola dalam memperkuat pendapatannya.

Sekretaris Perusahaan Bali Bintang Sejahtera Jason Robert mengatakan, saat ini perusahaan memiliki gerai merchandise dan kafe yang berkontribusi cukup baik. Selain itu, perusahaan juga merambah segmen e-sport sejak tahun lalu. 

“Store sendiri kami ada satu mega store di stadion, ada empat store yang lebih kecil dan kafe. Sisanya kami kerjasama dengan Coco Mart itu mereka ada tujuh sampai delapan cabang dan reseller lainnya di Bali dan sekitarnya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/2).#

Jason mengatakan, ke depan perusahaan akan terus melakukan ekspansi. Tak hanya menambah jumlah gerai, melainkan juga memperluas gerai existing. Yang jelas, pendapatan dari segmen ritel dan kafe cukup memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan di luar dari sponsor.

“Rencana untuk menambah ada, karena setiap tahun juga store kami perluas. Awal buka itu luasnya Cuma 250 meter persegi (M2), sekarang kami perluas menjadi 1.000 m2, jadi untuk kafe dan store itu ada kemungkinan untuk kami ekspansi,” lanjutnya. 

Menurutnya, saat ini kontribusi pendapatan dari sponsor masih menjadi pendapatan terbesar perusahaan dengan porsi diatas 50%, sedangkan untuk bisnis ritel dan kafe menempati porsi kedua, disusul kemudian pendapatan dari hak siar dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×