Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) siap melakukan ekspansi. Perusahaan distributor farmasi telah mengakuisisi tanah dan bangunan di Bekasi, Jawa Barat, senilai Rp 44 miliar yang akan dijadikan sebagai pusat pergudangan.
Perseroan membeli lahan lahan seluas 9.436 meter persegi (m2) beserta bangunan tersebut dari PT Sinar Elang Sakti Mas. Untuk memdanai akuisisi tersebut, SDP menggunakan faslitas kredit investasi dari Bank Central Asia Tbk (BCA).
Direktur Millennium Pharmacon International Mohamad Fazly Hassan menjelaskan, penambahan aset ini bakal berdampak terhadap kinerja perseroan seiring rencana ekspansi usaha pada 2024. “Aksi ini berdampak positif terhadap kondisi operasional perseroan. Kegiatan operasional diproyeksikan meningkat melalui lingkungan kerja yang lebih baik dan perluasan kapasitas warehouse yang signifikan,” kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (26/12).
Ia menambahkan, aset tersebut nantinya akan difungsikan sebagai Kantor Pusat Perseroan, gudang pusat (central warehouse) dan Kantor Cabang Bekasi. Hal ini dilakukan melihat perkembangan operasi bisnis yang mengalami peningkatan sehingga memerlukan perluasan kapasitas gudang pusat.
Baca Juga: Millennium Pharmacon International (SDPC) Targetkan Pendapatan Naik 15% di Tahun 2024
Menurutnya, keberadaan gudang pusat yang memadai dapat memberikan keuntungan besar seiring operasi bisnis SDPC yang berkembang secara pesat serta penggabungan kantor pusat, gudang pusat dan kantor cabang Bekasi dalam satu lokasi bakal meningkatkan efektifitas operasional perseroan.
Transaksi pembelia aset yang diteken pada 20 Desember 2023 itu bernilai di bawah 20% dari total nilai ekuitas SDPC yang sebesar Rp258,91 miliar pada 2022. Tidak ada hubungan afiliasi SDPC dengan PT Sinar Elang Sakti Mas sebagai penjual.
Distributor produk Antangin ini juga melakukan revitalisasi dan pemindahan beberapa gedung kantor cabang ke gedung dan lokasi yang lebih strategis dan lebih luas. Perseroan juga baru saja meresmikan Kantor Cabang Surabaya pada 14 Desember lalu setelah renovasi total yang dilakukan selama kurang dari satu tahun.
Selain itu, SDPC juga melakukan pemindahan Kantor Cabang Bogor dan Banda Aceh ke gedung kantor baru yang lebih strategis dan luas dengan kapasitas gudang yang lebih besar serta fasilitas yang lebih baik dan tersertifikasi CDOB oleh BPOM.
Baca Juga: Emiten Farmasi Antisipasi Lonjakan Kasus Pneumonia di Indonesia
Pada 2024, emiten grup Pharmaniaga ini bakal meneruskan ekspansi melalui sejumlah strategi utama. Pertama, fokus pada bisnis saat ini dengan meningkatkan market share dari 15 principal utama. Kedua, membuka cabang baru demi memperluas jaringan distribusi ke seluruh nusantara.
Ketiga, melanjutkan penambahan prinsipal. Keempat, melanjutkan inisiatif digitalisasi sistem, pengembangan platform digital untuk menopang operasi dari sisi pemesanan, pembayaran, dan pengiriman. Kelima, memperkuat infrastruktur bisnis melalui ekspansi ketersediaan kapasitas gudang dan kantor cabang distribusi di kota-kota strategis.
Per 30 September 2023, SDPC mencatatkan penjualan sebesar Rp2,43 triliun, tumbuh 1,92% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan terutama dikontribusi dari penjualan alat kesehatan sebesar Rp 608 miliar atau tumbuh 19,68% secara tahunan. Kontribusi alat kesehatan terhadap penjualan pun mencapai 21%.
Sementara itu, penjualan obat resep stabil dengan penjualan sebesar Rp1,69 triliun atau berkontribusi sebesar 71%. Adapun, penjualan obat non resep tercatat sebesar Rp140,47 miliar atau menyumbang 8% terhadap penjualan.
Alhasil, laba bruto SDPC pun meningkat 6,43% menjadi Rp215,87 miliar. Sedangkan Laba tahun berjalan terkerek 12,11% yoy menjadi Rp26,73 miliar sepanjang sembilan bulan 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News