Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) sedang membangun pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Setelah nanti beroperasi di 2024, kapasitas operasional AGII akan meningkat 15% hingga 20%. Melalui strategi ini, posisi AGII akan semakin kuat sebagai perusahaan gas industri di Indonesia.
Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono mengatakan, proses pembangunan pabrik saat ini berada di tahap konstruksi sipil untuk melakukan pembangunan fisik gedung dan pabrik. Tahap konstruksi sipil ini ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun 2024 sebelum commissioning dan beroperasi secara resmi.
“Melalui pabrik baru di KITB, kami menargetkan kenaikan kapasitas operasional sebesar 15% hingga 20%,” kata Rachmat kepada Kontan.co.id, Senin (26/6).
Baca Juga: Samator Indo Gas (AGII) Bakal Bagikan Dividen Rp 4,86 Per Saham
Ekspansi bisnis ini dilakukan AGII sejalan dengan permintaan gas industri di Provinsi Jawa Tengah yang cukup tinggi. Dukungan infrastruktur Provinsi Jawa Tengah yang memadai menjadi kesempatan bagi AGII untuk mengoptimalkan sistem distribusi sekaligus berkontribusi terhadap perkembangan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia.
Pabrik yang dijadwalkan untuk commissioning pada kuartal keempat 2024 ini tidak hanya direncanakan untuk melayani tenant-tenant industri di wilayah KIT Batang dengan moda distribusi jaringan pipat, tetapi juga melayani pelanggan industri maupun medis yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Kehadiran kami di KITB juga untuk mengantisipasi pertumbuhan dari seluruh sektor pelanggan yang ada di Jawa Tengah, baik dari sektor medis, infrastruktur, barang konsumsi, retail, dan manufaktur lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Samator Indo Gas (AGII) Kantongi Penjualan Rp 2,61 Triliun pada 2022
Melansir materi paparan publik, saat ini AGII memiliki 55 pabrik atau plant dan 106 filling station yang tersebar di 28 provinsi Indonesia. AGII memproduksi berbagai jenis gas. Misalnya gas udara berupa oksigen, nitrogen, dan argon. Lalu, ada gas sintetis seperti hidrogen, karbon dioksida, karbon monoksida, dan sulfur oksida. Gas yang diproduksi AGII dapat dipakai ke berbagai macam sektor industri seperti medis, konsumer, ritel, manufaktur, smelter, dan lain-lain.
Sampai dengan kuartal I 2023, AGII telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 49 miliar yang sebagian besar digunakan untuk maintenance pabrik. Capex tersebut digunakan untuk mengoptimalisasi proses operasional dan pemenuhan kebutuhan pelanggan.
Di sepanjang tahun ini, AGII menetapkan pertumbuhan usaha pada kisaran target 1,5 kali hingga 2 kali dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional, sesuai dengan tren historis kinerja AGII.
Baca Juga: Samator Indo Gas ( AGII) Siapkan Capex Hingga Rp 600 Miliar
Adapun Bank Indonesia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional akan stabil pada angka 4,5-5,3% dan World Bank yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka 4,9%.
“Merujuk pada proyeksi tersebut, maka target pertumbuhan pendapatan AGII berada dalam kisaran 6,8%-10,2%,” terang dia.
Selain didasarkan pada tren makro ekonomi nasional, target usaha ini juga mempertimbangkan diversifikasi risiko bisnis yang diklaim menjadi salah satu keunggulan kompetitif.
Rachmat menjelaskan lebih lanjut, secara historis, kinerja penjualan AGII tergolong stabil mengingat tidak ada sektor pelanggan yang berkontribusi lebih dari 30% terhadap total penjualan sehingga pihaknya mampu mempertahankan kinerjanya dalam situasi ekonomi yang berbeda-beda.
Selain menetapkan target usaha, AGII juga menargetkan rasio laba tahun berjalan terhadap pendapatan berada pada kisaran 7%–9%, sedangkan rasio liabilitas terhadap ekuitas ditargetkan berada di bawah 1,5 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News