kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun pabrik di India Selatan, GarudaFood gandeng Polyflex


Senin, 19 Desember 2011 / 09:23 WIB
ILUSTRASI. Karyawan mengabadikan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).


Reporter: Gloria Haraito | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT GarudaFood Putra Putri Jaya terus berupaya membesarkan usahanya. Setelah menggandeng Suntory Beverage & Food Ltd asal Jepang, kini GarudaFood tengah berniat mendirikan pabrik makanan dan minuman di India Selatan. "Sekarang masih feasibility study," ujar Sudhamek AWS, Presiden Direktur GarudaFood kepada KONTAN, Jumat (16/12).

Dalam ekspansi ini, GarudaFood akan menggandeng mitra lokal, Polyflex Pvt Ltd dengan kepemilikan saham mayoritas tetap di tangan GarudaFood. Polyflex merupakan produsen kursi mobil yang selama ini memasok berbagai prinsipal mobil seperti Hyundai, Toyota, Ford, dan Tata Motors.

Usai studi kelayakan atau feasibility study, GarudaFood akan membangun pabrik ini tahun depan. Dus, pada semester II-2012 GarudaFood sudah dapat memiliki beberapa sampel produksi.

Sudhamek menjelaskan, pabrik ini nantinya akan memproduksi original equipment manufacturer (OEM) yang akan dipasok ke pabrik atau perusahaan. Sayang, Sudhamek enggan merinci nilai investasi yang akan digelontorkan dalam ekspansi ini.

Yang jelas menurutnya, ekspansi ini bertujuan mencapai target pendapatan GarudaFood tahun 2015 yang sebesar Rp 20 triliun. Selain itu, pendirian pabrik di luar negeri pun bertujuan menambah porsi pendapatan dari luar negeri. Memang, selain di Indonesia, GarudaFood juga memiliki pabrik di China.

Adapun penjualan dari ekspor dan produksi di luar negeri memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap total penjualan. Dengan ekspansi ke India, Sudhamek berharap porsi penjualan dari ekspor dan luar negeri dapat meningkatkan menjadi 20%-25%.

Sudhamek memaparkan, langkah perusahaannya mendirikan pabrik di India didorong oleh jumlah penduduk negara tersebut yang besar, mencapai 1,2 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 350 juta jiwa masuk ke dalam golongan kelas menengah yang menjadi pasar potensial.

Selain itu, bea masuk ke India yang tinggi, mencapai 76%, juga menjadi pertimbangan GarudaFood mendirikan pabrik di sana sehingga harga produknya tetap kompetitif. "Kami memang ingin mengembangkan bisnis di kawasan regional, utamanya di Timur Selatan Asia. Dengan begitu, kami tidak hanya jadi jago kandang," tutur Sudhamek.

Menanggapi hal ini, Natsir Mansyur, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengatakan, pasar India sangat prospektif. Tentunya, pendirian pabrik GarudaFood di India akan berdampak positif pula pada perkembangan ekonomi Indonesia. Selain itu, "Pendirian pabrik di India merupakan solusi tepat mengatasi bea masuk yang tinggi," tukas Natsir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×