kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bangun PLTM, Hero Global Investment (HGI) Bikin Efek Ganda Ekonomi Parmonangan Sumut


Sabtu, 02 November 2024 / 11:52 WIB
Bangun PLTM, Hero Global Investment (HGI) Bikin Efek Ganda Ekonomi Parmonangan Sumut
PLTM milik Hero Global Investment


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Hero Global Investment (HGI), perusahaan pengembang listrik swasta (independent power produducer/IPP) energi baru terbarukan (EBT), mengoperasikan dua unit pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) sejak 2017.

Direktur Utama PT Hero Global Investment Robin Sunyoto, mengungkapkan, keberadaan PLTM Parmonangan-1 berkapasitas 9 megawatt (MW) dan PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW yang berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara tersebut memberikan kontribusi bagi perekonomian dan warga setempat.

HGI melalui anak perusahaannya PT Seluma Clean Energy (SCE) mengelola PLTM Parmonangan-1 dan PT Bina Godang Energi (BGE) yang mengelola PLTM Parmonangan-2. Proses konstruksi PLTM Parmonangan-1 berkapasitas 9 MW mulai awal 2015 dan beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada Juli 2017. Sementara itu, konstruksi PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW mulai awal 2019 hingga beroperasi secara komersial pada Mei 2021. 

"Kami bersyukur keberadaan dua PLTM ini memberikan dampak positif terhadap warga. Hal ini sejalan dengan semangat HGI yakni  dari mengelola aliran sungai menjadi energi hijau juga menghadirkan nilai tambah dengan penciptaan green job. Mayoritas karyawan PLTM kami, 70% adalah warga setempat, dari sejak proses konstruksi hingga telah beroperasi saat ini," kata Robin.

Lebih lanjut, Robin menyampaikan keberadaan PLTM Parmonangan-1 dan PLTM Parmonangan-2 memastikan dampak positif yang  konkret dari tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) yang kami jalankan. Operasional PLTM adalah lebih dari sekadar tentang listrik, melainkan lebih jauh dari itu, beyond electricity, yaitu manfaat bagi ekonomi dan warga setempat. 

Robin memandang bahwa pembangkit listrik minihidro menjadi pilihan karena mampu memberikan biaya pokok produksi (BPP) per kWh yang kompetitif dan memproduksi listrik yang andal sepanjang tahun.

Pembangkit minihidro yang dikembangkan oleh HGI, kata dia, memanfaatkan sumber daya alam berupa aliran sungai dengan skema run-off river sehingga menghasilkan energi bersih untuk peningkatan kualitas kehidupan warga yang dijangkau oleh aliran listrik yang dihasilkan.

Potensi EBT dari hidro di Indonesia berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai 95 Gigawatt (GW), tetapi baru dimanfaatkan sekitar 6,7 GW atau 7,1%.

Kata dia, komitmen HGI dalam pengembangan energi bersih bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) dan mencapai target net zero emission pada 2060.

Untuk itu, kata dia, HGI akan terus melakukan pengembangan bisnis EBT. Menurutnya, HGI akan mencari lokasi-lokasi potensial untuk pengembangan energi bersih seperti air, biomassa, biogas, dan surya (solar cell).

"Kami telah mengoperasikan dua unit pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM). Ke depan HGI akan terus mencari lokasi-lokasi potensial aliran sungai di berbagai wilayah Indonesia untuk dimanfaatkan menjadi  PLTM/PLTA dan sumber energi bersih lainnya," ujar Robin, Jumat (1/11).

HGI memasukkan beberapa proyek dalam pipeline energi baru terbarukan (EBT) yang akan dikembangkan ke depan, yaitu air, biomassa, biogas, dan surya. Portofolio proyek pipeline EBT HGI yang akan dikembangkan ke depan adalah air (58 MW), biomassa (8 MW), biogas (6 MW), dan surya (10 MW).

Berdasarkan data Dewan Energi Nasional (DEN), per 2022 total kapasitas pembangkit EBT 12.925 MW atau 13,36% dari total kapasitas pembangkit. Sementara komposisi pembangkit EBT terdiri atas air sebesar 7,35%, panas bumi sebesar 5,48%, dan EBT lain sebesar 0,48%.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangkit hidro masih menjadi yang terbesar dan penopang pembangkit EBT pada saat ini. Robin menambahkan, HGI akan terus mencari lokasi-lokasi potensial aliran air atau sungai di berbagai wilayah Indonesia untuk dimanfaatkan menjadi PLTM/PLTA.

Selanjutnya: OJK Susun RPOJK Sektor Jasa Keuangan, Berisi Data Rekam Jejak Pelaku Fraud di SJK

Menarik Dibaca: 4 Efek Samping Kebanyakan Makan Mie Instan, Bikin Obesitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×