kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Digitalisasi, Palmco Implementasi Kecerdasan Buatan dan Internet of Things


Minggu, 06 Juli 2025 / 12:06 WIB
Digitalisasi, Palmco Implementasi Kecerdasan Buatan dan Internet of Things
ILUSTRASI. Perusahaan perkebunan sawit milik negara terluas di dunia PTPN IVPalmCo melalui PTPN IV Regional III yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning,Provinsi Riau mengapalkan sebanyak 14.499,067 ton minyak sawit mentah atau crude palm oil sejak Januari-Agustus 2024.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Sektor kelapa sawit memiliki posisi yang sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Industri ini mampu menyerap sekitar 16,5 juta tenaga kerja serta menjadi salah satu penyumbang besar bagi penerimaan negara.

“Produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) nasional saat ini telah mencapai 48,16 juta ton. Meningkat sebesar 3,8% dibandingkan tahun lalu,” kata Ketua Tim Komisi VI DPR, Nurdin Halid, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (6/7). 

Konsumsi produk turunan sawit, baik untuk kebutuhan pangan maupun energi seperti biodiesel dan bahan bakar nabati lainnya, terus menunjukkan tren kenaikan dari tahun ke tahun.

Menurut Nurdin, transformasi  PTPN IV PalmCo merupakan upaya memperkuat industri sawit nasional di tengah berbagai tantangan global. Termasuk fluktuasi harga dan tekanan isu sustainability dari negara-negara tujuan ekspor.

Baca Juga: PTPN III Tanamkan Semangat Kebangsaan Sejak Dini lewat Program PTPN Gen-Bangkit

Sementara  Anggota Komisi VI DPR, Mulyadi menyatakan,  pendekatan berbasis data dan teknologi dapat menjadi salah satu jalan menuju ketahanan pangan dan energi yang lebih mandiri.

“PalmCo menjadikan transformasi digital sebagai kekuatan baru. Ini harus mengeksekusi transformasi menjadi smart plantation yang meningkatkann produksi," ujar Mulyadi. 

Firnando H. Ganinduto, anggota Komisi VI DPR  menyoroti secara khusus sistem digital PalmCo seperti PalmCo Business Cockpit dan AgroView. “Sistem ini membuat proses pemantauan kebun menjadi lebih presisi dan akuntabel, bahkan dari jarak jauh,” ujarnya.

PalmCo Business Cockpit merupakan platform digital untuk menampilkan data operasional perusahaan secara real time dan visual. Mulai dari kondisi lapangan, produktivitas tanaman, hingga performa unit kerja.

Sementara AgroView adalah sistem berbasis citra satelit dan drone  untuk memantau kondisi, hingga kesehatan dan pertumbuhan tanaman di seluruh areal perkebunan secara real time. "Kita bisa melihat kondisi kebun secara real-time dan detail, meskipun kita tidak berada di lokasi," kata Firnando. 

Sementara Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Faturohman menjelaskan, saat ini PTPN Group memasuki fase ekspansi setelah restrukturisasi yang dimulai pada akhir tahun 2023. Ia menyebut, PalmCo merupakan backbone PTPN Group dengan kontribusi mencapai 70% terhadap total pendapatan.

Baca Juga: Memperluas Digitalisasi Data, PTPN III Menggandeng BPS

“PalmCo mengelola sekitar 618.000 hektare kebun inti, dan menjadikannya salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia saat ini,” klaim Faturohman.

Sementara Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna penting sinergi antara Pemerintah, DPR dan PTPN dalam mendukung program nasional. Ia menyampaikan, pihaknya sedang berfokus terhadap target return on asset (ROA) yang mencapai 7,5%.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa menyampaikan, pihaknya terus berupaya menjaga produktivitas dan efisiensi di tengah tekanan pasar dan geopolitik global. Saat ini, produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare,. Angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata perusahaan sejenis.

“Selain menjaga produktivitas, kami juga tengah mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang tahun ini ditargetkan mencapai 60.000 hektare,” jelas Jatmiko.

Jatmiko menegaskan, digitalisasi menjadi salah satu strategi utama dalam memastikan akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan. Teknologi seperti kecerdasan buatan  (AI), internet of things (IoT), hingga sistem dashboard berbasis data real-time telah mulai diterapkan di berbagai unit kebun.

Selanjutnya: AAJI Catat Premi Asuransi Jiwa Naik 3,2% di Kuartal I-2025, Ini Prospek Selanjutnya

Menarik Dibaca: Strategi Mengatur Anggaran Olahraga Remaja agar Tetap Hemat & Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×