Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengkonfirmasi sedang menjajaki kerjasama dengan Tsingshan Steel untuk membangun smelter tembaga baru. Freeport menggandeng perusahaan baja asal China itu untuk membangun smelter tembaga di Weda Bay, Halmahera.
Namun, Tony menegaskan bahwa kemitraan itu masih dalam tahap pembahasan. Dia menyebut, penjajakan kerjasama sesuai dengan arahan dari pemerintah. "Masih dalam pembahasan. Kami sepenuhnya mengikuti arahan Pemerintah," kata Tony pada Kontan.co.id, Senin (30/11).
Lebih lanjut, Vice President Corporate Communication PTFI Riza Pratama menyampaikan, pembahasan tersebut menjadi salah satu opsi dalam pemenuhan kewajiban peningkatan nilai tambah (hilirisasi) tembaga di dalam negeri. Namun, opsi itu masih akan dibahas dan nantinya diputuskan oleh pemerintah.
Baca Juga: Freeport akan gandeng Tsingshan alihkan smelter tembaga ke Weda Bay, begini kata IMA
"Ini opsi yang disiapkan Pemerintah dan pilihannya akan diputuskan oleh pemerintah," kata Riza.
Dengan ini, paling tidak ada dua opsi utama yang sedang dinegosiasikan PTFI bersama pemerintah. Pertama, memangkas kapasitas smelter tembaga baru PTFI yang rencananya berlokasi di JIIPE, Gresik, Jawa Timur, dari semua 2 juta ton konsentrat menjadi 1,7 juta ton.
Sebagai ganti pemangkasan tersebut, PTFI akan meningkatkan kapasitas smelter eksisting di PT Smelting sebanyak 300.000 ton. Sehingga, total tambahan kapasitas tetap 2 juta ton, untuk menampung konsentrat tembaga PTFI agar bisa diolah di dalam negeri.
Kedua, dengan membangun smelter baru di Weda Bay bersama Tsingshan. Seperti diketahui, Weda Bay saat ini merupakan kawasan smelter nikel terintegrasi.