Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Akibat beleid pelarangan ekspor mineral mentah, niat PT Aneka Aneka Tambang (Tbk) untuk menyelesaikan proyek pabrik pengolahan nikel menjadi feronikel kian serius.
ANTAM berencana untuk mengalokasikan sebagian besar belanja modalnya tahun ini untuk menyelesaikan proyek Pembangunan dan Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP).
Menurut Sekretaris Perusahan ANTAM Tri Hartono, perseroan akan menganggarkan sekitar 70% dari total belanja modal perseroan tahun ini Rp 2,878 triliun.
"Kami akan mengalokasikan sebesar Rp 2,1 triliun untuk proyek P3FP tahun ini," ungkapnya kepada KONTAN (17/1).
Adapun, saat ini pabrik telah memiliki kapasitas sekitar 18.000-20.000 ton feronikel per tahun. Akan tetapi, dengan proyek perluasan feronikel ini, maka perusahaan dapat menghasilkan sekitar 25.000 ton per tahun. Perluasan pabrik yang berlokasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ini diproyeksi akan mulai beroperasi pada semester pertama tahun 2015.
Tak hanya proyek pabrik smelter feronikel, Tri Hartono menambahkan, belanja modal tahun ini akan dianggarkan Rp 280 miliar untuk investasi peralatan rutin (termasuk alat baru), Rp 340 miliar untuk modal kerja anak usaha, dan Rp 90 miliar untuk biaya eksplorasi emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News