kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun Smelter, Vale Indonesia (INCO) Cari Pasokan LNG Domestik Sebagai Sumber Energi


Jumat, 05 Agustus 2022 / 06:23 WIB
Bangun Smelter, Vale Indonesia (INCO) Cari Pasokan LNG Domestik Sebagai Sumber Energi


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SOROWAKO. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana mengandalkan liquefied natural gas (LNG) atau gas alam yang telah dicairkan untuk memenuhi kebutuhan smelter terbarunya kelak di Bahodopi, Sulawesi Tengah.

Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, pihaknya sedang dalam proses pembicaraan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menjajaki peluang mendapatkan pasokan dari dalam negeri.

“Jadi kami selama ini selalu ingin mengupayakan kalau bisa domestik supply, maka dari itu kami bicara dengan SKK Migas, yang memang pihak dari pemerintah, untuk mengatur siapa yang bisa, karena ini jumlahnya besar sekali,” ujar Febriany saat ditemui di komplek tambang Sorowako, Kamis (4/8).

Seperti diketahui, proyek smelter nikel INCO memang telah bergulir di Bahodopi. Vale Indonesia telah merampungkan keputusan investasi final alias final investment decision (FID) untuk proyek tersebut pada 29 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Targetkan Smelter Bahodopi Operasi Komersial pada 2025

Saat ini, INCO telah memulai tahapan pra konstruksi untuk proyek smelter Bahodopi. Target INCO, smelter Bahodopi bakal bisa beroperasi komersial pada tahun 2025 mendatang.

INCO tidak sendiri dalam mengembangkan smelter Bahodopi. INCO menggandeng TISCO dan Shandong Xinhai Technology dalam proyek smelter ini.

Nantinya, smelter Bahodopi direncanakan memiliki kapasitas 73.000 metrik ton nikel per tahun. Total investasinya, yakni investasi pengembangan smelter berikut tambangnya, diproyeksikan di atas US$ 2 miliar.

INCO bakal berkontribusi 51% dalam pembiayaan atau investasi di proyek Bahodopi ini. Sedangkan sisanya sebesar 49%, bakal berasal dari partner.

 

“Total kebutuhan LNG untuk smelter Bahodopi ekuivalen 500 megawatt (MW),” pungkas Febriany.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×