Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SOROWAKO. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) siap menggarap proyek pabrik pengolahan atau smelter nikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Emiten nikel berkode saham (INCO) itu telah merampungkan keputusan investasi final alias final investment decision (FID) untuk proyek tersebut pada 29 Juli 2022 lalu.
Direktur Utama INCO, Febriany Eddy mengatakan, INCO telah memulai tahapan pra konstruksi untuk proyek smelter Bahodopi. Target INCO, smelter Bahodopi bakal bisa beroperasi komersial pada tahun 2025 mendatang.
“Nilai investasinya total ya tambang dan juga pabrik oleh Vale dan partner itu di kisaran di atas US$ 2 miliar,” ujar Febriany saat ditemui di komplek tambang Sorowako, Kamis (4/8).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Vale Indonesia (INCO) dari Analis Berikut
INCO memiliki hak konsesi Kontrak Karya di atas lahan 22.699 hektar di Bahodopi. Nantinya, smelter Bahodopi akan digunakan untuk mengolah bijih saprolit yang didapat dari blok tersebut.
Smelter Bahodopi bakal menggunakan teknologi rotary kiln-electric furnace (RKEF) dalam proses pengolahannya. Kapasitas produksinya direncanakan sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun.
Baca Juga: Vale Indonesia Targetkan Reklamasi Lahan 293,44 Hektar di Sorowako-Petea pada 2022
INCO menggandeng TISCO dan Shandong Xinhai Technology dalam proyek smelter ini. Menurut Febriany, INCO bakal berkontribusi 51% dalam investasi proyek Bahodopi, sedang 49% sisanya bakal berasal dari partner.
“Kemudian kami sekarang lagi proses financing dengan bank, hopefully nanti kalau bisa tuntas segera bisa (menggunakan skema) project financing rencana kami ya, target kami sekitar 60%-70% debt,” imbuh Febriany.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News