Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin banyaknya perusahaan asing yang masuk di kawasan industri menjadi salah satu indikator pesatnya pertumbuhan ekonomi di Karawang, Jawa Barat. Maka, pengembang berbondong-bondong mencari peruntungan di kawasan tersebut. Salah satunya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang mengembangkan Taruma City. “Kebutuhan hunian terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan jumlah populasi Karawang," terang Assistant Vice President Strategic Marketing Agung Podomoro Agung Wirajaya, dalam rilis Senin (19/2).
Selain itu, rencana pembangunan infrastruktur utama seperti kereta cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Peti Kemas Patimban dan Bandara Internasional Kertajati diharapkan menjadikan Karawang semakin bersinar. Menempati lahan seluas 5,6 hektare (ha) Taruma City dibangun berdekatan dengan Grand Taruma Karawang, proyek terdahulu Agung Podomoro yang berupa perumahan.
Minimnya kawasan di pusat Kota Karawang memicu banyaknya permintaan dan harga tanah terus melonjak. Harga tanah di pusat kota saat ini dipekirakan Rp 15 juta per m²- Rp 20 juta per m². "Kami membidik kelas menengah atas, karena potensi dari ekspatriat dan pekerja Jepang yang bekerja di kawasan industri Karawang," papar General Manager Taruma City Rina Irawan Taruma City terdiri dari rumah toko (ruko), rumah tapak dan apartemen. Ruko terdiri dari 243 unit yang dijual mulai dari harga Rp 1,9 miliar sampai Rp 10 miliar. Sedangkan rumah tapak dalam superblok Taruma City mengusung konsep rumah kebun. Satu unit rumah berukuran 114 m² menempati tanah seluas 108 m².
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News