Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Banjir yang melanda wilayah Jakarta sejak Kamis (17/1) juga menyebabkan terganggunya operasional jalan tol milik PT Jasa Marga Tbk. Meski tidak ada ruas tol yang ditutup, namun, jumlah kendaraan yang melalui jalur tol merosot hingga 50%.
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman menyebut, banjir yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Jakarta pasti akan mengurangi pendapatan dari transaksi jalan tol. Tapi, dia belum menghitung angka pasti kerugian akibat banjir. "Yang jelas, trafik berkurang hingga 50%, sebab banyak masyarakat yang tidak melakukan perjalanan," katanya, Jumat (18/1).
Namun, sebagai gambaran, dia bilang, rata-rata jumlah transaksi yang melalui satu ruas tol dalam kota seperti Cawang-Grogol-Bandara sekitar 500.000 kendaraan per hari normal. Sedangkan, untuk ruas tol Sedyatmo sekitar 180.000 kendaraan sehari. Itu artinya, jika trafik merosot 50% pada saat banjir, maka trafik yang melalui tol dalam kota hanya 250 kendaraan, dan tol bandara sekitar 90 kendaraan.
Sayang, Adityawarman tidak merinci ruas tol mana saja yang terganggu akibat banjir. Namun, dia mengaku ada genangan air di jalan tol Sedyatmo, menuju arah Bandara. Titik genangan berada di sekitar Grogol, dengan ketinggian air sekitar 20 cm-30 cm, dan di kilometer 26 tol Sedyatmo arah Bandara. "Meski begitu, ruas tol tetap dibuka. Supaya lalu lintas kendaraan tetap berjalan lancar, kami mengusahakan penyerapan air, sehingga jalan menjadi kering," ungkapnya.
Sekadar catatan, saat ini, Jasa Marga mengoperasikan sembilan ruas tol. Adapun, ruas tol yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, antara lain tol Jakarta-Bogor-Ciawi, Cawang-Tomang-Cengkareng, Jakarta Tangerang, dan Jakarta Cikampek.
Walaupun ada kejadian banjir, tapi Jasa Marga menilai itu tidak akan terlalu mengganggu kinerja perusahaan tahun ini. "Kalau banjir hanya 4-5 hari, tidak akan terlalu berdampak. Apalagi, kami punya tol lain selain tol dalam kota," jelas Adityawarman.
Makanya, dia optimistis, perusahaan bisa meraup pendapatan sebesar Rp 5,5 triliun pada tahun ini. Target itu lebih besar 3,8% dibanding pendapatan tahun lalu, sejumlah Rp 5,3 triliun.
Dia yakin, sebab Jasa Marga sudahmenyiapkan 10 proyek jalan tol yang akan digarap tahun ini. Kesepuluh proyek itu, adalah JORR W2 Kebon Jeruk-Ulujami, Bogor Ring road, Semarang-Bawen, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pasuruan, Gempol-Pandaan, JORR 2 Serpong-Kunciran, Kunciran-Cengkareng, Nusa Dua-Tanjong Benoa, dan relokasi Porong-Gempol. Perusahaan telah menganggarkan investasi sekitar Rp 25 triliun untuk membangun 10 proyek itu.
Kata Milawarman, lima dari 10 ruas tol itu akan dioperasikan tahun ini. Lima ruas tersebut yaitu, tol Nusa dua-Tanjung Benoa, Semarang-Bawen, JORR W2 Kebon Jeruk-Ulujami, Gempol-Pandaan, dan seksi 4 tol Surabaya Mojokerto. "Sebagian sudah proses pembangunan, tapi ada yang masih proses pembebasan lahan. Target pengoperasian kelima ruas itu berbeda-beda, berkisar Juni hingga November," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News