kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.500   8,14   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,97   0,17%
  • LQ45 920   -0,50   -0,05%
  • ISSI 227   1,06   0,47%
  • IDX30 474   -1,02   -0,21%
  • IDXHIDIV20 571   -1,27   -0,22%
  • IDX80 133   0,19   0,15%
  • IDXV30 141   0,50   0,35%
  • IDXQ30 158   -0,23   -0,15%

Bappebti akan menambah 15 gudang untuk resi gudang


Minggu, 29 Januari 2012 / 07:23 WIB
Bappebti akan menambah 15 gudang untuk resi gudang
ILUSTRASI. Kurs pajak hari ini 10-16 Februari 2021, rupiah menguat atas seluruh mata uang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Syahrul Sempurnajaya, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan, untuk menambah 15 gudang lagi yang akan menerapkan sistem resi gudang (SGR) untuk petani.

Rencananya, pembangunan gudang dilakukan di kabupaten yang memiliki komoditas unggulan beras, jagung, kopi, Rumpur laut, dan karet. "Dari tahun ke tahun SGR semakin berkembang, sampai April nanti jumlahya 82 gudang, sekitar 70 persennya sudah berjalan dan sisanya dalam persiapan," kata Sampurna, saat mendampingi Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Indramayu, Jabar, Sabtu (28/1).

Seperti diketahui, UU Nomor 9 tahun 2006 sudah dirubah menjadi UU Nomor 9 tahun 2011 dalam pengesahan yang dilakukan 19 Juli 2011 di DPR. Sampurna bilang, PT Pertani mengemban tugas sebagai perseroan yang menjalankan SRG.Apalagi, perusahaan pelat merah itu memiliki potensi yang tersedia.

Namun begtu, Sampurna bilang, pihaknya mesti melakukan sosialisasi dan koordinasi untuk SRG tersebut. Seperti tampak di Gudang PT Pertani Hargeulis, Indramayu, Jawa Barat, di mana gudangnya berkapasitas hampir 3.500 ton tetapi baru terpakai separuhnya.

"Barang (produk pertanian) yang sudah disimpan di gudang itu, sudah hampir 1.500 ton gabah saat ini dengan nilai transaksi Rp 8,5 miliar," ungkap Sampurna.

Ia berharap, agar sistem resi gudang tersebut dikembangkan lagi oleh PT Pertani di Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, atau di Jawa Timur. "Membangun gudang tidak harus memakai APBN, tapi bisa memakai alokasi khusus, APBD, atau lewat BUMN PT Petani," harap Sampurna. (Srihandriatmo Malau/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×