kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Baramulti memperbesar kapasitas produksi


Jumat, 13 Juni 2014 / 10:53 WIB
Baramulti memperbesar kapasitas produksi
ILUSTRASI. Ada sederet faktor yang mengancam penerimaan PPh di tahun 2023. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) berfokus melakukan ekspansi usaha untuk menambah kapasitas produksi. Salah satunya menambah alat-alat penunjang produksi batubara. Hingga kuartal I-2014 ini, BSSR telah merealisasikan belanja modal sekitar 10%-20% dari alokasi belanja modal tahun 2014 sebesar US$ 11 juta.

Direktur Keuangan BSSR Eric Rahardja menjelaskan, pihaknya bakal menambah alat untuk memuat batubara ke tongkang yang dikenal dengan barge loading conveyor di Lok Buntar, Kalimantan Selatan. Selain itu BSSR juga akan memasang instalasi crusher atau penghancur batubara baru dengan kapasitas 1.000 ton per jam.

Di samping itu perusahaan ini akan membangun crane terapung di Sungai Puting yang menjadi wilayah konsesi anak usaha PT Antang Gunung Meratus (AGM). "Belanja modal kami kebanyakan untuk ekspansi infrastruktur," ujar Eric usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (12/6).

Menurut Eric, penambahan infrastruktur pengangkutan batubara agar BSSR bisa mencapai target produksi 7 juta ton pada akhir tahun 2015. adapun tahun 2014, perusahaan ini hanya menargetkan produksi 5,5 juta ton atau naik 34% dari produksi tahun 2013 sebesar 4,1 juta ton.

BSSR juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas 3 megawatt (MW) sampai 10 MW. Pembangunan pembangkit ini untuk mengurangi biaya produksi akibat mahalnya harga bahan bakar minyak, terutama untuk mengoperasikan conveyor, chrusher, dan lain-lain. Adapun investasi PLTU sekitar US$ 2 juta per 1 MW. "Kami masih mengkaji, belum ada keputusan," tambah dia.

Selain menambah kapasitas infrastruktur batubara, pada Juli 2014 nanti BSSR menyatakan akan memulai produksi batubara dari konsesi izin usaha pertambangan (IUP) di Loa Janan, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Produksi ini sempat terhenti selama tahun 2013. Adapun kapasitas produksi di lokasi ini sekitar 350.000 ton.

Naik 20% tahun 2014

Meskipun bisnis batubara tidak lagi menjadi emas hitam pada tahun ini, selama kuartal I-2014, BSSR telah membukukan pendapatan positif. Pendapatan US$ 42,99 atau naik 12,53% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun yakni sebesar US$ 38,20 juta. Meski demikian, laba bersih BSSR turun 37% dari US$ 1,49 juta pada kuartal I-2013,
menjadi US$ 370.947 pada kuartal I-2014.

Presiden Direktur BSSR Henry Angkasa menjelaskan, meski laba bersih turun, kinerja perusahaan ini terbilang masih positif jika dibandingkan dengan kinerja perusahaan batubara lain. Hal ini terjadi lantaran basis BSSR merupakan perusahaan trader batubara yang sudah beroperasi sejak tahun 1988.

Menurut Henry, di tengah situasi harga batubara yang anjlok ini, masih banyak klien dan buyer yang membantu menopang penjualan BSSR di pasar. Selama kuartal I-2014, BSSR telah menjual batubara sebanyak 1,11 juta ton ke pasar ekspor dan 76.128 ton pada pasar domestik. BSSR mengekspor batubara ke China, India, dan Thailand.

Henry menyatakan manajemen BSSR mampu menjaga efisiensi biaya sehingga bisa tetap bersaing di kondisi harga batubara yang melemah. Caranya dengan menurunkan tarif kontrak per produksi batubara, lewat negosiasi dengan kontraktor. Selain itu dengan menekan biaya transportasi dengan cara mengganti transportasi dari darat ke transportasi air.

Dengan berbagai upaya itu, efisiensi tersebut, perusahaan menargetkan pendapatan dan laba tahun 2014 ini bisa mekar sebesar 20% dari 2013. Sabagai gambaran, pada tahun lalu, PT Baramulti Suksessarana Tbk telah membukukan pendapatan US$ 143,17 juta, dan laba bersih sebesar sekitar US$ 4,73 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×