kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,19   -11,35   -1.25%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BASF Indonesia terapkan sistem industri 4.0


Rabu, 17 Januari 2018 / 20:42 WIB
BASF Indonesia terapkan sistem industri 4.0
Direksi BASF Indonesia di pabrik BASF, Depok


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Hadirnya digitalisasi industri memicu kehadiran sistem industri 4.0 khususnya manufaktur. Meski demikian sejumlah kalangan menilai dengan adanya digital maka sisi tenaga kerja diprediksi juga akan makin menghilang.

Padahal penerapan industri 4.0 dinilai oleh Kementerian Perindustrian dapat memberi keuntungan bagi sektor manufaktur. Kementerian Perindustrian mencatat dengan penerapan sistem tersebut dapat menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi sebesar 12-15%.

Salah satu industri yang sudah lama menerapkan sistem tersebut sudah lama yakni produsen bahan kimia asal Jerman, Badische Anilin und Soda Fabrik atau lebih dikenal dengan BASF.

Daniel Loh, Presiden Direktur BASF Indonesia menjelaskan pada dasarnya dengan adanya digitalisasi industri membawa industri manufaktur termasuk kimia ke tahap atas. Menurutnya, sejak 2010 di level global maupun di Indonesia konsep sudah diterapkan.

"Misalnya di bagian R&D kita bisa mengolah data lebih cepat. Apa yang sudah diterapkan dan apa yang belum diterapkan oleh perusahaan," kata Daniel, Rabu (17/1).

Sementara di bagian produksi sudah diterapkan dalam sistem predictive maintenance. Sehingga dalam pemeliharaan produksi bisa lebih terukur. Dan ke depan konsep ini bisa diterapkan dalam mengakomodir data sales dan juga data pelanggan dari BASF.

"Tapi dengan industrialisasi yang maju tentu kami tidak berencana untuk mengurangi tenaga kerja. Kita justru mau dengan jumlah tenaga kerja sama bisa lebih produktif dan efisien," jelas Daniel.

Menurutnya pengembangan tenaga kerja manusia dalam BASF juga tetap dilakukan. Salah satunya dengan pengiriman training tenaga kerja lokal ke cabang BASF Global maupun ke kantor pusat di Jerman. Apalagi saat ini BASF sudah beroperasi kurang lebih sekitar 80 negara di dunia.

Selain itu pihak BASF Indonesia juga bekerjasama dengan universitas lokal agar dapat punya standar kualitas sama. Sehingga tiap Universitas bisa mendidik tenaga kerja yang punya kemampuan teknik tinggi berstandar global.

Penerapan industri 4.0 pun sudah terlihat langsung saat KONTAN mengunjungi pabrik BASF Indonesia di Cimanggis, Depok. Pabrik ini tiap harinya memproduksi bahan baku kimia untuk keperluan home and care chemicals.

Dalam sistem penerapan R&D dan juga marketing dengan klien penerapan digitalisasi sudah dilakukan. Dengan riset global yang dimiliki, BASF mampu memberikan masukan bagi klien seputar tren global. Sehingga tak hanya menunggu klien datang, perusahaan kimia ini sudah bisa memberikan solusi baru bagi klien.

Annuar Abu Bakar, Production Director BASF Indonesia menjelaskan pabrik ini berjalan 3 shift dan 24 jam non-stop. Sehingga saat mesin produksi menyala hanya dibutuhkan minimal satu orang di bagian control room untuk mengecek semua berjalan lancar. Control room ini tentunya dibekali sistem IT yang memadai sehingga semua aktivitas bisa dipantau dan dikendalikan lewat komputer saja.

"Tentunya tak lupa kami juga memastikan waste (limbah) ini tidak berbahaya bagi lingkungan. Kami juga memastikan menaati aturan lingkungan yang berlaku dan dipantau oleh BASF Global dan juga pemerintah," jelas Annuar.

Selain Depok, BASF mengoperasikan empat pabrik di Indonesia. Ada pabrik di Cikarang yang memproduksi kimia konstruksi Selain itu juga ada pabrik di Cengkareng, Tangerang. Pabrik di Cengkareng menjadi pabrik BASF yang memproduksi dispersion dan pigmen. Adapun di Merak, yang memproduksi dispersions dan pigment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×