kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batas usia bus pariwisata diperpanjang, biro wisata: Belum tentu menguntungkan


Jumat, 19 Juli 2019 / 10:56 WIB
Batas usia bus pariwisata diperpanjang, biro wisata: Belum tentu menguntungkan


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan RI baru saja merilis aturan baru yang memperpanjang batas ketentuan usia operasional bus wisata. Dari sebelumnya hanya 10 tahun, tetapi melalui Peraturan Menteri (PM) No 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak dalam Trayek ditambah menjadi 15 tahun.

Meski ini menjadi angin segar bagi pebisnis bus wisata di tanah air, tetapi rupanya kondisi di lapangan tak sepenuhnya mendukung. Penyewa masih banyak yang memilih untuk menyewa bus dengan tahun lebih baru. “Konsumen kalau datang mintanya yang baru, tidak lebih dari 3-4 tahun,” ujar Rudi Ardijanto Arifin, pemilik biro perjalanan Jackal Holiday.

Baca Juga: Bisnis lesu, Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) andalkan klien korporat

Menurutnya karakter konsumen jaman sekarang sudah jauh berbeda dari jaman dulu. Mereka lebih kritis untuk memastikan tahun kendaraan yang disewanya. Alhasil saat ini sudah tidak ada gunanya lagi memiliki bus yang usianya sudah lama.

Meski begitu di satu sisi Rudi tetap mengucapkan terima kasih dengan adanya aturan baru tersebut. Setidaknya dengan perpanjangan selama 5 tahun, ada beberapa unit bisnya yang masih bisa beroperasi kembali. Padahal seharusnya tahun depan masa operasinya sudah habis.

Sebagai pebisnis bus, ia lebih memilih untuk mempertahankan body bus miliknya dari pada menggantinya setiap berapa tahun sekali. Baginya itu jauh lebih merepotkan dan memakan biaya besar. Paling tidak ganti body bisa menelan biaya sekitar Rp 700 juta.

“Belum kalau nanti dijual lagi orang juga belinya liat tahun pembuatannya juga,” terangnya.

Baca Juga: Mengembangkan potensi pariwisata di Kota Tua

Jackal Holidays saat ini justru sedang dalam tahapan pengurangan armada bus. Bus besar dikurangi jumlahnya dari 50 unit menjadi sekitar 37 unit. Manajemen lebih memilih mengoperasikan bus berukuran kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×