Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Metro Batavia, pemilik Batavia Air, menggaet kontrak pesawat carter dengan biro perjalanan asal Jepang. Kontrak ini berlaku sampai akhir tahun, untuk rute Tokyo-Denpasar.
Public Relation Manager Batavia Eddy Haryanto menjelaskan, kontrak sebetulnya didapat akhir Februari lalu. Namun, hingga kini belum ada eksekusi karena masih menunggu permintaan dari Jepang. Berapa nilai kontrak, Eddy enggan menyebut.
Yang pasti, Batavia akan menggunakan pesawat Airbus A330 untuk melayani permintaan tersebut. "Pesawat tersebut berkapasitas 302 tempat duduk, kapasitasnya besar karena permintaan dari sana seperti itu," kata Eddy, (10/3).
Awalnya, Batavia akan memaki pesawat itu untuk melayani rute Jakarta-Jeddah. Namun, karena izin mendarat dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi tak kunjung terbit, Batavia memanfaatkannya untuk melayani rute lain.
Batavia berharap frekuensi penerbangan carter Tokyo-Denpasar bisa dilaksanakan sekali seminggu. Namun, karena statusnya penerbangan carter, yang menentukan adalah pihak penyewa.
Selain mengembangkan rute internasional, menurut Eddy, Batavia juga berencana membuka sejumlah rute domestik baru ke Solo, Banda Aceh, dan Timika tahun ini.
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Tri S. Sunoko bilang, hingga kini, pihaknya belum menerima usulan izin rute carteran dari Batavia tersebut. "Untuk ke Tokyo, usulannya belum masuk ke kami," kata Tri.
Tapi, prinsipnya, maskapai yang sudah mengantongi izin penerbangan berjadwal memang boleh melayani penerbangan carter. "Itu biasa dilakukan maskapai, tapi jangan sampai penerbangan berjadwalnya terganggu," kata Tri.
Kini, Batavia melayani penerbangan ke 37 kota di Indonesia dan tiga kota Internasional, seperti menuju Singapura dan Guangzhou.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, di 2009, Batavia menempati posisi ketiga maskapai yang paling banyak mengangkut penumpang domestik dengan 6,1 juta penumpang atau 14,02% dari total 43,5 juta penumpang domestik tahun lalu. Lion Air di urutan pertama dengan 13,3 juta penumpang atau 30,7%. Dan, Garuda Indonesia di posisi kedua dengan 8,39 juta penumpang atau 19,28%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News