Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Kendati demikian Paulus mengakui pelemahan ekonomi yang terjadi akibat Covid-19 menyebabkan sejumlah pelanggan yang dimiliki perseroan menghentikan kontrak jangka panjang, hal ini terbukti cukup menekan pemasukan perseroan dari sisi Passenger Unit. Meski begitu hal tersebut dapat perseroan imbangi dengan meningkatnya kontrak pada kendaraan Niaga.
“Untuk itu lini bisnis niaga ini akan menjadi fokus tambahan kami pada tahun ini, seperti kendaraan untuk keperluan logistik. Peningkatan ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan E-Commerce saat pandemi, sementara dari lini Passenger kami masih Wait and See,” ujarnya.
Paulus menambahkan, sampai saat ini perseroan belum memutuskan untuk merevisi target. Dengan kondisi ketidakpastian seperti saat ini di tengah pandemi, pihaknya masih optimis bahwa permintaan mobil-mobil masih dapat bertumbuh dan diharapkan bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Ini strategi Batavia Prosperindo Finance pertahankan bisnis di tengah pandemi
Pihaknya akan menangkap peluang untuk lebih meningkatkan penjualan penyewaan melalui unit-unit niaga ke depannya, pihaknya juga akan pararel dalam mengatur strategi agar unit passenger bisa terutilisasi dengan maksimal.
"Dengan kondisi saat ini kami juga ikut beraksi atas perubahan market. Saat ini kami mempunyai lebih banyak di unit komersial daripada passenger. Untuk ke depannya kami punya permintaan yang cukup banyak dari sisi komersial," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News