Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) emiten yang bergerak di bidang jasa transportasi masih tetap optimis di tengah pandemi covid-19. BPTR memasang target pendapatan Rp 184,41 miliar sampai dengan akhir tahun ini atau meningkat sekitar 13,42% dari perolehan tahun 2019 yang sebesar Rp 162,59 miliar.
Paulus Handigdo, Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans Tbk menyampaikan, pihaknya memang tidak memproyeksikan pertumbuhan yang sangat besar di setiap tahunnya, rata-rata hanya meningkat sekitar 15% pertumbuhannya.
Baca Juga: Batavia Prosperindo Aset Manajemen prediksi IHSG ada di 5.000-5.350 pada akhir 2020
"Kendala yang kita hadapi secara umum saat ini adalah perlambatan ekonomi secara global, pandemi yang dirasakan di seluruh dunia, market di Amerika yang tetep belum terlalu stabil, customer yang kita harapkan juga tidak berani memberikan kontrak jangka panjang, dan adanya kekhawatiran akan naiknya suku bunga pembiayaan untuk pengadaan mobil oleh karena itu di awal tahun kemarin kita tidak berani melakukan pembelian terlalu besar," ujar Paulus saat paparan publik perseroan secara virtual, Selasa (7/7).
Paulus menjelaskan, target pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, salah satunya fokus pada kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang maksimal atau Service Oriented. Kemudian untuk melancarkan aliran cashflow, perseroan akan melakukan reaksi cepat atas pelanggan yang berpotensi terlambat dalam melakukan pembayaran.
“Selain itu kami juga berkomitmen untuk menjaga daftar penghasil pendapatan utama agar selalu terbagi setidaknya 8 variasi pelanggan sehingga lebih Diversified, meskipun begitu pelanggan kami saat ini sudah melebihi dari target tersebut,” jelasnya.
Paulus menambahkan perseroan juga ke depanya berencana mengembangkan sistem informasi teknologi yang tepat guna agar dapat mengoptimalkan beban biaya dan juga melakukan penyempurnaan System In House perseroan sehingga meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Akhir tahun, Batavia Prosperindo Aset Manajemen prediksi IHSG ada di 5.000-5.350
Kendati demikian Paulus mengakui pelemahan ekonomi yang terjadi akibat Covid-19 menyebabkan sejumlah pelanggan yang dimiliki perseroan menghentikan kontrak jangka panjang, hal ini terbukti cukup menekan pemasukan perseroan dari sisi Passenger Unit. Meski begitu hal tersebut dapat perseroan imbangi dengan meningkatnya kontrak pada kendaraan Niaga.
“Untuk itu lini bisnis niaga ini akan menjadi fokus tambahan kami pada tahun ini, seperti kendaraan untuk keperluan logistik. Peningkatan ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan E-Commerce saat pandemi, sementara dari lini Passenger kami masih Wait and See,” ujarnya.
Paulus menambahkan, sampai saat ini perseroan belum memutuskan untuk merevisi target. Dengan kondisi ketidakpastian seperti saat ini di tengah pandemi, pihaknya masih optimis bahwa permintaan mobil-mobil masih dapat bertumbuh dan diharapkan bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Ini strategi Batavia Prosperindo Finance pertahankan bisnis di tengah pandemi
Pihaknya akan menangkap peluang untuk lebih meningkatkan penjualan penyewaan melalui unit-unit niaga ke depannya, pihaknya juga akan pararel dalam mengatur strategi agar unit passenger bisa terutilisasi dengan maksimal.
"Dengan kondisi saat ini kami juga ikut beraksi atas perubahan market. Saat ini kami mempunyai lebih banyak di unit komersial daripada passenger. Untuk ke depannya kami punya permintaan yang cukup banyak dari sisi komersial," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News