kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bawang merah & cabai pimpin kenaikan harga pangan


Selasa, 13 September 2016 / 18:55 WIB
Bawang merah & cabai pimpin kenaikan harga pangan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga kebutuhan pokok saat Idul Adha dan pasca Idul Adha rata-rata meningkat sekitar 5% hingga 10% dari harga normal. Namun untuk harga cabai dan bawang merah mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan harga pangan lainnya. Kenaikan harga pangan ini disebabkan tingginya permintaan, sementara pasokan terbatas.

Berdasarkan survei data pasar Kementerian Perdagangan (Kemdag) bulan September, harga cabai kriting mencapai Rp 42.420 per kilogram (kg) pada Jumat (9/9) pekan lalu. Harga tersebut naik dibandingkan harga pada 1 September yang sebesar Rp 32.950 per kg. Sementara harga bawang merah tercatat Rp 41.790 per kg atau lebih tinggi dari hara di awal September yang masih bertengger di kisaran Rp 38.760 per kg. 

Namun harga di pasaran ternyata jauh lebih tinggi lagi, tercatat harga cabai merah mencapai rata-rata Rp 50.000 per kg hingga Rp 60.000 per kg dan harga bawang merah mencapai Rp 45.000 per kg.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, harga pangan telah mulai naik sejak awal September 2016 dan terus naik empat hari jelang perayaan Idul Adha. Dari pantauan Ikappi, rata-rata kenaikan harga pangan mencapai 5%, tapi untuk komoditas bawang merah dan cabai merah keriting melonjak lebih tinggi dari semua harga komoditas pangan," ujar Abdullah kepada KONTAN, Selasa (13/9).

Ia mengatakan harga normal bawang merah dan cabai merah berada di kisaran Rp 25.000 per kg hingga Rp 30.000 per kg. Apalagi pasca lebaran tahun ini, harga bibit bawang melambung tinggi sampai Rp 45.000 per kg, otomatis harga bibit yang tinggi itu saat ini sudah panen dan harga jualnya pasti juga lebih tinggi lagi.

"Kenaikan harga ini juga tak melulu karena pasokan terbatas, tapi juga karena tingkat penyusutan dua komoditas ini cukup tinggi, sehari saja tidak terjaul maka akan menyusut," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×