kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bayar divestasi Freeport, Inalum cari pinjaman dari luar negeri


Senin, 23 Juli 2018 / 20:30 WIB
Bayar divestasi Freeport, Inalum cari pinjaman dari luar negeri
ILUSTRASI. Struktur Freeport Indonesia setelah dan sebelum pembelian Inalum


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) yang merupakan Holding BUMN Pertambangan masih mencari dana untuk membayar divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai US$ 3,85 miliar.

Inalum pun memutuskan untuk mencari pinjaman dari bank luar negeri ketimbang meminta bank dalam negeri untuk membiayai divestasi saham PTFI.

Direktur Inalum, Budi Gunawan Sadikin (BGS) mengatakan awalnya Inalum mengundang bank BUMN untuk memberikan pinjaman untuk divestasi PTFI. Namun Inalum akhirnya memutuskan hanya mengambil pinjaman dari luar negeri untuk pembayaran divestasi Freeport.

Langkah ini diambil agar tidak menekan kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Ini lantaran pembayaran divestasi PTFI menggunakan dolar Amerika. "BUMN diminta untuk jangan dulu ikut supaya tidak menekan neraca pembayaran. Kalau dari dalam negeri, pakai nekan neraca pembayaran. Kalau dari luar kan kurs terjaga," jelas Budi, Senin (23/7).

Direktur Keuangan Inalum, Orias Petrus Moedak menambahkan, saat ini Inalum masih terus melakukan pembicaraan dengan sejumlah bank. Totalnya ada sekitar 11 bank yang diajak bicara.

Dari pembicaraan dengan bank tersebut, Orias berharap Inalum bisa mendapatkan dana dari luar negeri. Pinjaman dari bank luar negeri dilakukan agar bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga yang murah.

"Siapapun mau masuk, yang penting dananya offshore. Perbankan di luar negeri, bank luar negeri kan juga punya uang yang di dalam negeri. Dananya pokoknya dari luar, transaksi dollar. Transaksi kan dollar, logikanya saya, akan lebih murah kalau saya pinjamnya dollar," jelas Orias.

Nantinya skema pinjaman yang dipakai akan menggunakan skema pinjaman sindikasi dari beberapa bank. Dengan begitu akan ada satu skema yang sama dan bunga yang sama.

Dengan skema tersebut, Orias menegaskan divestasi Freeport tidak akan menggunakan kas internal. Orias pun optimis transaksi divestasi Freeport bisa selesai pada Agustus. "Diusahakan tidak pakai uang sendiri," ujar Orias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×