Reporter: Amalia Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menyebut fluktuasi harga minyak dunia tidak memberikan pengaruh apapun bagi pengeluaran TPMA. Maklum, Direktur TPMA Rudi Sutiono mengatakan, beban biaya solar untuk menggerakkan kapal dilimpahkan kepada pelanggan TPMA.
"Saat menandatangani kontrak dengan pelanggan, ada kesepakatan jika harga solar naik, ini akan menjadi tagihan mereka. Kontrak ini cukup umum berlaku untuk industri pengangkutan tambang curah," ujarnya pada Kontan.co.id, Rabu (12/2).
Baca Juga: Harga minyak naik, tak semua emiten pelayaran merasakan efek negatifnya
Dengan demikian, TPMA bisa dikatakan tidak menerima imbas apapun dari pergerakan harga minyak yang naik maupun turun.
Sebagai informasi, harga minyak naik untuk hari kedua pada perdagangan Rabu (12/2). Mengutip Bloomberg, pukul 11.14 WIB, harga minyak Brent pengiriman April 2020 naik 1,74% ke US$ 54,95 per barel.
Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2020 naik 1,30% menjadi US$ 50,59 per barel.
Rudi melanjutkan, sebagian besar produk yang diangkut kapal TPMA adalah batubara, lalu woodchip untuk bahan kertas.
"Klien kami yang paling besar menyumbang penjualan adalah Sinarmas Group, lalu Jorong Barutama Greston, dan Korin Tiga Hutani. Kontraknya beragam, namun maksimal 10 tahun," imbuhnya.
Baca Juga: Ganti pemilik, Trans Power Marine (TPMA) menggelar tender offer di harga Rp 293
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News