Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan membuka tambahan impor bahan bakar minyak (BBM) non subsidi untuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.
Ia menyebut kuota impor 2025 sudah dinaikkan menjadi 110 persen dari tahun lalu.
"Saya kan udah ngomong beberapa kali menyangkut SBPU swasta. Yang pertama, SBPU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya, kita sudah memberikan kuota impor 110 persen," kata Bahlil dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/9/2025).
Ia memberi contoh, pada 2024 satu perusahaan mendapat jatah impor 1 juta kiloliter. Tahun 2025, kuota naik 10 persen menjadi 1,1 juta kiloliter.
Baca Juga: Konsumsi BBM Non-Subsidi Melonjak, Butuh Impor BBM 1,4 Juta Kiloliter
"Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A dapat 1 juta kiloliter. Berarti 1 juta 100 kiloliter. Nah, kalau masih ada yg kekurangan, kita minta untuk melakukan kolaborasi dengan Pertamina. Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak," ujar Bahlil.
"Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara. Supaya apa? Semuanya baik. Sebenarnya, mereka bisa melakukan kolaborasi dengan Pertamina," lanjutnya.
Bahlil menambahkan, koordinasi dengan Pertamina sudah dilakukan. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung juga melakukan langkah serupa.
"Tapi nanti saya akan mengecek perkembangan terakhir dari tim yang kemarin saya bentuk untuk mengatasi," kata Bahlil.
Kelangkaan BBM di SPBU Swasta
Kelangkaan BBM non subsidi masih terjadi di sejumlah SPBU swasta di Jabodetabek. SPBU BP dan Shell di Depok misalnya, hanya menjual solar (diesel).
Petugas SPBU BP, mengatakan stok BBM 90, 92, maupun Ultimate kosong sejak 28 Agustus.
"Sekarang tinggal Diesel aja (yang tersedia)," kata petugas tersebut saat ditemui Kompas.com, Kamis (4/9/2025).
Petugas SPBU Shell, menyampaikan kondisi serupa. Ia menyebut kekosongan sudah hampir satu minggu.
Baca Juga: ESDM Tegaskan Impor BBM Tetap Satu Pintu Lewat Pertamina
BP-AKR Minta Maaf
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), pengelola SPBU BP-AKR, menyampaikan permintaan maaf atas kekosongan pasokan.
Hal itu disampaikan Director and Corporate Secretary AKR Corporindo, Suresh Vembu, dalam Public Expose, Selasa (9/9/2025).
"BP-AKR sampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi dan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap SPBU BP," ujar Suresh.
Ia menambahkan, distribusi BBM jenis BP Ultimate dan BP 92 belum kembali normal.
"Namun BP-AKR mengupayakan jaringan SPBU BP tetap beroperasi untuk melayani produk yang tersedia dan layanan lainnya," ucapnya.
Suresh juga meminta konsumen menghubungi customer service untuk mengetahui lokasi dan jadwal operasional SPBU terdekat.
"Untuk mengetahui lokasi-lokasi yang mana kami sediakan stok BBM dan jadwal operasional SPBU BP terdekat, silakan bisa hubungi customer service kami," tutup dia.
Selanjutnya: Aneka Tambang (ANTM) Andalkan Bisnis Emas, Cermati Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 16 September 2025 Melonjak Rp 12.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News