kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.521   102,00   0,62%
  • IDX 6.790   -117,43   -1,70%
  • KOMPAS100 980   -16,71   -1,68%
  • LQ45 754   -10,91   -1,43%
  • ISSI 221   -4,21   -1,87%
  • IDX30 391   -6,47   -1,63%
  • IDXHIDIV20 458   -7,95   -1,71%
  • IDX80 110   -1,74   -1,55%
  • IDXV30 113   -1,85   -1,60%
  • IDXQ30 126   -2,14   -1,67%

Bea Keluar Ekspor CPO April Jadi 4,5%


Jumat, 26 Maret 2010 / 10:13 WIB
Bea Keluar Ekspor CPO April Jadi 4,5%


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Test Test

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia terus merambat naik. Makanya, kemarin (25/4), pemerintah menggodok rencana kenaikan Bea Keluar (BK) ekspor CPO yang akan berlaku April.

"Kenaikan bea keluar itu karena harga dunia juga naik," kata Diah Maulida, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Kamis (25/3). Sayang, sampai kemarin sore, Diah belum mau menyebutkan detail BK dan Harga Patokan Ekspor (HPE) yang akan berlaku mulai 1 April nanti.

Namun Sumber KONTAN yang mengikuti pertemuan itu bercerita, BK untuk CPO April adalah 4,5% dari HPE sebesar US$ 752 per ton. Tarif ini mengalami kenaikan dari tarif per Maret sebesar 3% dari HPE senilai US$ 708 per ton. Kenaikan HPE baru ini tentu akan mendongkrak setoran bea dari pengusaha kelapa sawit ke negara.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Fadhil Hasan mengakui, kenaikan BK CPO terjadi akibat melonjaknya harga internasional.

"Jika terjadi kenaikan harga lagi, maka BK akan naik. Cuma, belum bisa diprediksi harga April," kata Fadhil.
Menurut aturan yang berlaku, jika harga CPO dunia naik maka BK yang dibayarkan juga kian tinggi. Sebaliknya, jika harga CPO melandai maka BK juga bakal turun.

Sebagai gambaran, merujuk data Bloomberg, kemarin harga CPO di Malaysia Derivative Exchange sudah menyentuh US$ 776,54 per ton. Ini naik 0,8% dibandingkan sehari sebelumnya sebesar US$ 769,92 per ton. Memang, angka ini sudah lebih rendah dibandingkan level tertinggi harga CPO sebesar US$ 809,64 per ton pada 8 Maret silam.

Tak hanya CPO, pemerintah juga menetapkan BK untuk sejumlah produk turunan minyak sawit. Misalnya, crude palm kernel oil dikenakan BK sebesar 3% dengan HPE US$ 936 per ton. Sedangkan BK untuk crude palm stearin juga dipatok 3% dengan HPE US$ 756 per ton.

Lalu BK refind palm stearin dikenakan 1,5% dengan HPE US$ 764 per ton. Sementara BK refined palm kernel stearin adalah 3% dengan HPE US$ 1261 per ton, dan BK crude palm kernel olein 3% dengan HPE US$ 936 per ton. Sedangkan BK biodiesel adalah 0% dengan HPE US$ 874 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×