Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengantongi nama calon direktur utama beserta jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Calon direktur utama beserta jajaran direksi Garuda Indonesiaakan di umumkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar Rabu besok (22/1).
Baca Juga: Citilink menargetkan penambahan jumlah penumpang 22% di 2020, ini rahasiannya
Agenda RUPSLB ialah pergantian pengurus yakni sebagai pengganti beberapa direktur yang dicopot karena skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton. Termasuk, pengganti Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
Sosok pengganti Ari Askhara pun masih menjadi teka-teki hingga saat ini. Sosok mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI Irfan Setiaputra menjadi salah satu kandidat untuk menjadi nahkoda baru di Garuda Indonesia.
Beberapa nama lain yang diisukan akan menjadi calon direktur utama beserta jajaran direksi Garuda Indonesia adalah:
1. Faik Fahmi
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 22 Desember 2017. Menyelesaikan S1 Ekonomi Manajemen dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1993. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik telah berkarya di 3 (tiga) BUMN lain, yaitu di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan posisi terakhir sebagai Direktur Layanan (April 2012-Desember 2014), Director of Commercial & Business Development PT Angkasa Pura II (Persero) (Januari 2015-11 September 2016), serta Direktur Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) (12 September 2016-21 Desember 2016) yang berlanjut sebagai Direktur Utama (21 Desember 2016-22 Desember 2017).
Faik juga pernah menduduki jabatan penting di 8 (delapan) perusahaan, yaitu sebagai President Director Garuda Orient Holidays Japan, Co., Ltd (2010-2012), Komisaris Utama PT Abacus Indonesia (2013-2015), dan Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Holiday (2014-2015). Selain itu juga pernah menjadi Komisaris PT Aerofood Indonesia (2014-2015), Komisaris PT Angkasa Pura Solusi (2015-2016), serta Komisaris Utama PT Angkasa Pura Kargo (2016). Juga menjadi Komisaris Utama PT Indonesia Ferry Properti (2017) dan Komisaris Utama PT Angkasa Pura Suport (2017-sekarang).
Baca Juga: Ini lima prioritas Erick Thohir dalam membenahi BUMN