Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citilink Indonesia menargetkan penambahan jumlah penumpang sebesar 22% di tahun 2020. Dari sebelumnya, pada November 2019 lalu Citilink mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar 10%.
Imbas dari perbaikan infrastruktur jalan darat di wilayah Jawa serta pertumbuhan ekonomi yang stagnan pada 2019.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra mengatakan, target ini adalah target yang realistis, karena jumlah pesawat efektif bertambah 16%. "Sehingga target pertumbuhan real kami sebesar 6%. Masih sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,6% yang disampaikan dalam RAPBN 2020," kata Juliandra kepada kontan.co.id pada Senin (20/1).
Baca Juga: Citilink sebut harga avtur tidak berubah, meski Pertamina turunkan harga BBM
Lebih lanjut, pihaknya lebih optimistis melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,6% sebagaimana disampaikan dalam RAPBN 2020, yang akan berimbas pada penambahan jumlah penumpang.
Menilik data dari paparan publik Garuda Indonesia per kuartal III 2019, Citilink Indonesia sebagai anak usaha GIAA mencatat pertumbuhan pendapatan 20,6% sebesar US$625,68 juta serta laba bersih meningkat 213,5% di angka US$41,703 juta.
Pihaknya menyumbang kontribusi pendapatan kepada Garuda Indonesia grup sebesar 18,8% sepanjang kuartal III 2019.
Mengenai rencana ekspansi di tahun ini, Citilink akan melakukan ekspansi rute. Baik di rute domestik maupun internasional, termasuk penerbangan reguler direct Denpasar - Melbourne (Avalon), Surabaya - Jeddah, serta beberapa kota di negara-negara Asia.
Baca Juga: Citilink Indonesia bidik kenaikan jumlah penumpang 22% tahun 2020
Meski begitu, di tahun ini Citilink Indonesia tidak melakukan pemesanan pesawat karena saat ini masih dalam proses delivery armada baru, yaitu 1 unit Airbus A330-900NEO dan 5 unit ATR 72-600 yang merupakan perencanaan armada yang sudah dibuat pada tahun 2019 lalu.
"Armada ini akan dioptimalkan untuk mendukung ekspansi jaringan penerbangan Citilink baik di rute domestik maupun internasional," pungkas Juliandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News