kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cara Indofarma (INAF) mengakali naiknya bahan baku obat


Kamis, 28 November 2019 / 20:14 WIB
Begini cara Indofarma (INAF) mengakali naiknya bahan baku obat
ILUSTRASI. RUPS Indofarma


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) punya cara untuk mengakali harga bahan baku obat yang kini sedang mengalami kenaikan.

Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno menjelaskan belanja bahan baku selalu dihitung berdasarkan proyeksi kebutuhan pasar. "Hal tersebut dilakukan untuk menghemat cost of fund sehingga cenderung zero inventory," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11).

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) kembangkan gerai khusus di kawasan wisata

Herry menyatakan kenaikan harga bahan aku yang terjadi akhir-akhir ini bukan karena fluktuasi nilai tukar, tetapi memang karena kenaikan harga di pasar internasional.

Indofarma tentunya sudah menyiapkan cara untuk mengakali kenaikan ini. Herry menjelaskan  strateginya adalah tetap membeli sesuai kebutuhan. Bila memungkinkan membeli bersama Group usaha agar langsung borong banyak sehingga mendapat harga lebih rendah.

Adapun untuk menjaga agar pertumbuhan penjualan obat generik tetap positif Herry menjelaskan Indofarma melakukan pengaturan shift produksi, sehingga biaya lembur dapat dihindari.

Melansir laporan keuangan Indofarma di kuartal tiga 2019, emiten farmasi milik negara ini masih membukukan penurunan penjualan 21,05% year on year (yoy) menjadi Rp 583,83 miliar. Penjualan segmen obat resep turun 18,64% yoy menjadi Rp 481,86 miliar diikuti segmen obat bebas yang turun 31,61% menjadi Rp 101 miliar.

Baca Juga: Penanaman modal manufaktur capai Rp 52,8 triliun, ini yang dilakukan Kemenperin

Dii akhir tahun ini Herry menyatakan pertumbuhan penjualan segmen generik belum bisa double digit karrna banyak penjualan dari tender yang tertunda dari Kementerian Kesehatan.

Katanya banyak pembayaran yang dicarry over dan prosesnya dialihkan dari Kemkes ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Di tahun depan Indofarma juga telah menyipakan produk baru untuk menambah portofolio bisnis farma. "Produk pertama nanti yang akan diluncurkanTrastuzumab obat untuk kanker  payudara," ujarnya.

Baca Juga: Ini Dia Ekspansi Indofarma (INAF) Tahun Depan

Obat tersebut diimpor dari perusahaan multinasional yang sudah memroduksi obat di  beberapa negara. Namun saya Herry belum bisa menjelaskan lebih rinci tentang obat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×