kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini dampak kenaikan harga batubara ke aktivitas jasa penambangan United Tractors


Jumat, 23 Juli 2021 / 14:49 WIB
Begini dampak kenaikan harga batubara ke aktivitas jasa penambangan United Tractors
ILUSTRASI. Jasa pertambangan United Tractors (UNTR)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga batubara yang terjadi sejak awal tahun 2021 menjadi katalis positif bagi perusahaan pertambangan. Namun, bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa pertambangan, kenaikan harga batubara tidak serta merta mendorong aktivitas bisnisnya. 

Hal tersebut juga dirasakan PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara. 

Berdasarkan laporan bulanan United Tractors, segmen kontraktor pertambangan melalui Pamapersada Nusantara mencatatkan volume pengupasan lapisan atau overburden removal pada bulan Mei 2021 sebesar 69,8 juta bank cubic meter (bcm).

Realisasi ini naik tipis dari bulan sebelumnya yang sebesar 69,4 juta bcm. Jika di akumulasi dari Januari-Mei 2021, aktivitas pengupasan lapisan turun 6% secara tahunan (yoy) menjadi 329,4 juta bcm. 

Adapun volume produksi batubara Pama pada Mei 2021 mengalami kenaikan tipis 9,9 juta ton dari yang sebelumnya 9,8 juta ton pada April 2021. Adapun secara year to date (ytd), overburden removal ini naik tipis 0,86% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 46,6 juta ton. 

Jika melihat tren volume produksi batubara Pama sejak akhir Desember 2020 hingga Mei 2021 tidak mengalami kenaikan yang berarti atau cenderung konservatif. 

Baca Juga: PPKM darurat berpotensi memperlambat penjualan UNTR, simak rekomendasi berikut

 

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara Loebis mengatakan, produksi batubara dan kegiatan pengupasan lapisan mengikuti rencana klien atau pemilik tambang. "Kenaikan yang konservatif mungkin karena sudah ada kuota dari pemerintah," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (23/7).  

Maka dari itu, UNTR tidak muluk-muluk dengan target produksi batubara Pama. Sara mengatakan pihaknya memproyeksikan produksi batubara Pama kurang lebih sama dengan 2020. 

Berbeda dengan kegiatan jasa pertambangan, segmen usaha penjualan alat berat justru mengalami kenaikan cukup signifikan di lima bulan pertama tahun ini. Sara tidak menampik bahwa kenaikan penjualan alat berat dipengaruhi harga komoditas yang sedang naik.  

Pada periode Januari-Mei 2021, penjualan alat berat UNTR naik 22% yoy menjadi 1,076 unit. Pada periode yang sama di tahun lalu penjualan alat berat sebesar 777 unit. Kenaikan penjualan alat berat meningkat ditopang dua sektor, yakni pertambangan dan konstruksi. 

"Pada kedua sektor tersebut karena adanya upaya pemilik alat untuk memperbaharui atau mengganti alat berat yang sudah usang," pungkas Sara.

Pasalnya, pada 2020 kegiatan replacement ini tertunda karena harga komoditas yang rendah dan penyesuaian pola kerja dengan situasi pandemi. 

Selanjutnya: Anak usaha ABM Investama (ABMM) targetkan overburden removal 192 juta bcm di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×