kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini jurus Selamat Sempurna (SMSM) minimalisir imbas pandemi terhadap kinerja


Jumat, 28 Agustus 2020 / 19:30 WIB
Begini jurus Selamat Sempurna (SMSM) minimalisir imbas pandemi terhadap kinerja
ILUSTRASI. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM merupakan perusahaan utama dari ADR Group (Divisi Otomotif)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) ingin meminimalisir imbas pandemi corona (covid-19) terhadap kinerja. Sampai tutup tahun nanti, emiten komponen alat berat dan otomotif tersebut menargetkan agar penurunan kinerja dapat ditahan di kisaran single digit, yakni di bawah 10% untuk penjualan dan di bawah 8% untuk laba bersih.

Sebagai gambaran, penjualan neto SMSM tercatat sebesar Rp 3,93 triliun di tahun 2019, sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 577,52 miliar.

Dus berdasarkan hitungan Kontan.co.id, dengan asumsi penurunan penjualan di bawah 10%, maka SMSM membidik penjualan di atas Rp 3,54 triliun pada tahun ini, sedang laba bersihnya ditargetkan kurang lebih di atas Rp 531,32 miliar sampai tutup tahun nanti.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) menebar dividen hingga Rp 339,76 miliar, ini jadwalnya

Direktur  PT Selamat Sempurna Tbk, Ang Andri Pribadi mengatakan, pasar komponen di mancanegara sudah mulai membaik secara perlahan seiring dengan adanya kebijakan relaksasi lockdown di beberapa negara.

Bahkan, kenaikan permintaan di beberapa negara dinilai cukup signifikan oleh karena faktor-faktor pendorong tertentu.

Di Amerika Serikat misalnya, SMSM mencatat bahwa penjualan produk radiator ke Negeri Paman Sam di kuartal 3 2020 sejauh ini melesat hingga kurang lebih 50% secara kuartalan.

Menurutnya, hal ini dipicu oleh adanya pemberlakuan bea masuk yang tinggi bagi produk-produk China yang masuk ke Amerika Serikat (AS)di tengah perang dagang AS-China.

Pria yang akrab dengan sapaan Pribadi tersebut mencatat bahwa beberapa produk komponen dari China yang masuk ke AS dikenai bea masuk dengan besaran persentase hingga double digit, yakni sebesar 32,5% untuk produk filter dan 25% untuk produk radiator, sementara produk Indonesia yang masuk ke AS dikenaikan bea masuk 0%.

“Jadi secara tidak langsung harga-harga  barang dari China naik secara signifikan dibandingkan barang dari Indonesia,” jelas Pribadi dalam sesi konferensi pers yang dihelat secara virtual, Jumat (28/8).

Sedikit informasi, berdasarkan segmentasi pasarnya, SMSM lebih banyak menyasar segmen pasar replacement. Menurut Pribadi, porsi pasar replacement mencapai 90% dalam total penjualan perusahaan, sementara yang menyasar pabrikan melalui skema original equipment supplier hanya sekitar 10%.

Sementara itu, berdasarkan segmen produknya, penjualan produk-produk perusahaan lebih banyak menyasar segmen alat berat (heavy equipment) dan commercial dengan porsi sekitar ? dari total penjualan, sedang sisanya baru menyasar segmen otomotif.




TERBARU

[X]
×