Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Untuk mengejar target, SMSM telah menyiapkan sejumlah strategi. Pada sisi pemasaran, SMSM akan melakukan upaya-upaya promosi. Salah satu program penjualan yang diberikan di antaranya, semisal pelanggan membeli barang dalam jumlah x unit, maka pelanggan bisa mendapatkan barang dengan jumlah lebih dari x unit.
Selain itu, SMSM juga akan memberi promo sedikit rebate atau rabat bagi pelanggan tertentu yang dipilih.
Di samping memberi sejumlah promo menarik, SMSM juga akan terus berupaya menggencarkan cost reduction program (CRP) perusahaan. Tujuannya tidak lain ialah agar produk-produk perusahaan mampu bersaing dengan produk-produk kompetitor.
Strategi SMSM tidak hanya berfokus pada pencapaian kinerja topline semata. Untuk menjaga kinerja bottom line, SMSM melakukan sejumlah upaya untuk menekan pengeluaran di sejumlah pos beban.
Untuk menekan biaya tenaga kerja, SMSM tidak melakukan memperpanjang kontrak kerja pegawai yang berstatus karyawan kontrak serta melakukan perampingan sampai dengan 20%. Menurut Pribadi, efek dari upaya perampingan tersebut akan bisa terlihat pada kuartal III atau kuartal IV mendatang.
Selain itu, untuk menekan biaya produksi, SMSM juga akan memanfaatkan skema rebate (rabat) dengan pihak pemasok bahan baku untuk mendapatkan biaya bahan baku yang lebih rendah.
Pribadi menambahkan, SMSM juga mendapatkan berkah penurunan biaya bahan baku akibat penurunan harga komoditas. Hal ini dapat diamati misalnya pada bahan baku besi atau pelat baja yang harganya turun 8%, bahan non-wooven dengan penurunan sampai 5%, aluminium dengan penurunan 8%, dan lain-lain.
Baca Juga: Kuartal Kedua 2020, Penjualan Selamat Sempurna (SMSM) Masih Seret
“Selanjutnya biaya tidak langsung seperti overhead per unit akan turun dengan meningkatnya sales pada semester kedua ini,” pungkas Pribadi.
Sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, SMSM mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 1,46 triliun, turun 17,39% dibanding penjualan neto periode sama tahun sebelumnya.
Secara terperinci, penjualan neto SMSM di enam bulan pertama tahun ini terdiri atas penjualan luar negeri sebesar Rp 994,36 miliar, dan domestik Rp 469,67 miliar.
Seiring penurunan penjualan bersih, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih SMSM turun 13,18% year-on-year (yoy) dari semula Rp 233,99 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 203,14 miliar di semester I 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News