Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kendala investasi yang kerap terjadi di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina. Jokowi mengatakan, banyak investor yang sejatinya siap menanamkan investasi ke Pertamina dan PLN. Tapi, niatan ini terkendala rumitnya proses di birokrasi dan BUMN.
"Saya ini orang lapangan ya, kadang-kadang ingin marah untuk sesuatu yang saya tau tapi kok sulit banget dilakukan," kata Jokowi dalam Rapat Pengarahan Presiden kepada Komisaris dan Direksi Pertamina-PLN, Sabtu (20/11).
Jokowi pun meminta agar kendala ini dapat segera di atasi. Jokowi meminta para komisaris dan direksi kedua BUMN untuk menjalankan tugas dengan profesional.
Baca Juga: Minyak Mulai Stabil, Setelah Bergerak Liar Terpicu Rencana Pelepasan Cadangan
Jokowi melanjutkan, baik Pertamina maupun PLN harus membuka diri untuk investasi yang masuk. Selain itu, kedua perusahaan diharapkan dapat terbuka dalam hitung-hitungan terkait beban penugasan yang dimiliki.
"Artinya PLN, Pertamina harus menjaga tata kelola dari setiap penugasan yang ada. Sekali lagi jangan numpangi, jangan bersembunyi atas nama penugasan sehingga tata kelolanya tidak efisien, procurement-nya tidak benar," ungkap Jokowi.
Jokowi menambahkan, ke depannya upaya menggenjot transisi energi perlu dilakukan kedua negara. Apalagi hal ini telah disepakati dalam KTT G20 dan COP26 Glasgow. Jika transisi energi tak segera dilakukan maka peluang Indonesia memperoleh investasi bisa makin sulit.
"Jangan berinvestasi di Indonesia karena masih gunakan fosil, jangan beri bantuan ke Indonesia karena masih gunakan fosil, nekannya mesti gitu, ini yang harus kita antisipasi," pungkas Jokowi.
Baca Juga: Jokowi semprot Pertamina-PLN, minta transisi energi jangan diulur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News