kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   25.000   1,63%
  • USD/IDR 15.710   69,00   0,44%
  • IDX 7.570   -36,75   -0,48%
  • KOMPAS100 1.172   -5,88   -0,50%
  • LQ45 925   -5,44   -0,58%
  • ISSI 231   -0,63   -0,27%
  • IDX30 476   -2,32   -0,48%
  • IDXHIDIV20 569   -2,92   -0,51%
  • IDX80 133   -0,55   -0,41%
  • IDXV30 140   0,11   0,08%
  • IDXQ30 158   -0,65   -0,41%

Begini Langkah Millennium Pharmacon (SDPC) untuk Memperkuat Kinerja


Rabu, 30 Oktober 2024 / 15:58 WIB
Begini Langkah Millennium Pharmacon (SDPC) untuk Memperkuat Kinerja
ILUSTRASI. Millennium Pharmacon International (SDPC) terus memperkuat bisnis di bidang distribusi farmasi dan alat kesehatan menjelang akhir tahun 2024.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) terus memperkuat bisnisnya di bidang distribusi farmasi dan alat kesehatan menjelang akhir tahun 2024.

Direktur Utama Millennium Pharmacon International Ahmad Bin Abu Bakar mengatakan, pihaknya telah membuka dua cabang baru sepanjang tahun 2024 berjalan. Pertama, pada Februari lalu SDPC meresmikan cabang baru di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kedua, belum lama ini SDPC menambah cabang baru di Pematang Siantar, Sumatra Utara.

Dengan tambahan dua cabang tadi, maka saat ini SDPC telah mengoperasikan 35 cabang yang tersebar di berbagai kota Indonesia.

Untuk mendukung langkah pembukaan cabang baru, SDPC menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 26 miliar pada 2024. Dana tersebut juga digunakan untuk renovasi bangunan cabang, renovasi gudang, pembelian peralatan, dan lain-lain.

Manajemen SDPC pun bertekad untuk terus menambah jumlah cabangnya, paling tidak dua cabang baru pada tiap tahun.

Baca Juga: Perkuat Bisnis, Millennium Pharmacon International (SDPC) Semakin Gencar Ekspansi

Meski belum merilis laporan keuangan per kuartal III-2024, Ahmad menyebut bahwa tren penjualan SDPC sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mengalami pertumbuhan positif. Hal ini didukung oleh stabilnya permintaan produk-produk farmasi ataupun alat kesehatan di Indonesia.

“Bisa dikatakan bahwa deflasi yang terjadi 5 bulan beruntun tidak secara signifikan mempengaruhi tren penjualan kami,” ujar dia, Rabu (30/10).

Di samping itu, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga disambut positif oleh SDPC. Pelonggaran kebijakan moneter seperti itu diharapkan berdampak pada berkurangnya biaya distribusi yang ditanggung perusahaan. Penurunan suku bunga juga akan memudahkan SDPC ketika memerlukan fasilitas pinjaman dari perbankan di kemudian hari.

Berkaca dari situ, Manajemen SDPC tetap optimistis mampu meraih pertumbuhan penjualan 15% sampai akhir tahun nanti. Laba bersih SDPC juga diharapkan dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Ahmad menambahkan, SDPC senantiasa mencari peluang untuk mendapatkan prinsipal baru yang akan mendukung langkah perusahaan dalam mengembangkan dan memperkuat bisnis distribusi farmasi dan alat kesehatan.

Pihak SDPC memastikan bahwa langkah-langkah untuk mencari prinsipal baru dilakukan dengan memperhatikan prosedur dan peraturan atau persyaratan yang berlaku. SDPC juga sangat memperhatikan legalitas calon prinsipal yang akan bermitra dengan perusahaan.

 

“Prinsipal baru kami harus menghasilkan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan bagi masing-masing pihak,”  pungkas dia.

Merujuk situs resminya, SDPC bekerja sama dengan sejumlah prinsipal farmasi dan alat kesehatan untuk keperluan pendistribusian produk-produk tersebut. Contohnya adalah Simex, Nutrindo Think Natural, Lapi Laboratories Indonesia, Promed, Meiji, dan lain-lain.

Selanjutnya: Bisnis Daur Ulang PET INOV Catatkan Penjualan Rp 475,5 Miliar di Kuartal III – 2024

Menarik Dibaca: Cara Menanam Jahe di Rumah dan Tips Memanen yang Tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting [Intensive Workshop] Financial Statement Analysis

[X]
×