kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini pandangan pelaku bisnis sawit di tahun Kerbau Logam


Minggu, 03 Januari 2021 / 18:28 WIB
Begini pandangan pelaku bisnis sawit di tahun Kerbau Logam
ILUSTRASI. CPO. KONTAN/Baihaki/9/11/2020


Reporter: Muhammad Julian, Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

Swasti bilang, target tersebut bakal dikejar dengan mengungkit produksi CPO sekitar 10%-15% dari tahun 2020. Sebagai perbandingan, di tahun 2020 SSMS menargetkan bisa memproduksi 600.956 ton CPO. “Usia tanaman SSMS masih dalam usia prima, yaitu 11-12 tahun. Jadi kami optimis akan peningkatan produksi kebun dan pabrik SSMS,” kata Swasti kepada Kontan.co.id, Rabu (30/12/20).

Menurut Swasti, optimisme SSMS dalam mengejar target bukan dilandaskan pada proyeksi astrologi Cina, namun lebih didasarkan pada pertimbangan kondisi makroekonomi global. Menurut Swasti, kondisi perekonomian global di tahun 2021 berpotensi didorong sejumlah katalis positif seperti pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan pergantian rezim di Amerika Serikat (AS) pasca pemilihan presiden yang disinyalir bisa meredakan perang dagang AS-Cina.

“Kemudian tren mobil listrik sedang hype, jadi secara tidak langsung seperti menyadarkan orang banyak untuk akan energi alternatif terbarukan untuk bahan bakar kendaraan. Jadi diharapkan program biodiesel juga bisa terus dilaksanakan dan ditingkatkan,” tambah Swasti.

Sama halnya dengan SSMS, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) juga berencana mengungkit volume produksi di tahun 2021. Saat dihubungi Kontan.co.id, Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk (MGRO), Elvi tidak menyebut angka target produksi yang ingin dikejar oleh perusahaan, namun ia bilang bahwa MGRO akan meningkatkan volume produksi CPO dan turunannya secara bertahap hingga mencapai kapasitas penuh serta menambah produk turunan baru Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).

“Kapasitas penuh untuk produksi CPO dan PK adalah di 60 ton per jam, sedangkan untuk RBDPO (refined, bleached, and deodorized palm oil) adalah 1.500 ton per hari,” kata Elvi kepada Kontan.co.id, Kamis (31/12/20).

Elvi bilang, perencanaan dan keputusan bisnis MGRO didasarkan pada data-data valid alih-alih ramalan astrologi Cina, namun MGRO juga berharap Tahun Kerbau Logam bisa membawa keberuntungan dan kestabilan bagi dunia usaha. 

Dari upaya peningkatan produksi yang dilakukan, MGRO memproyeksi bisa mengejar pendapatan hingga sekitar Rp 6 triliun pada tahun 2021. Angka tersebut lebih besar dibanding proyeksi pendapatan MGRO di tahun 2020 yang berkisar Rp 3,2 triliun.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham untuk tahun 2021 ini di tengah pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×