kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini pencapaian Bukalapak sepanjang tahun 2020


Rabu, 06 Januari 2021 / 18:03 WIB
Begini pencapaian Bukalapak sepanjang tahun 2020
ILUSTRASI. Logo Bukalapak


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Bukalapak tetap menunjukkan ketahanan bisnis yang juga mampu memberikan dampak sosial-ekonomi ke masyarakat. Hal ini terlihat dari kenaikan Ebitda Bukalapak di 2020 yang capai 80% dan juga peningkatan 4 juta pelapak dan mitra. 

“Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang hebat bagi perekonomian Indonesia, terutama dari sektor UMKM. Namun, saya melihat masih banyak potensi yang bisa dijadikan peluang untuk dapat bangkit dari krisis tersebut. Ada 37% peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia selama pandemi dan di Bukalapak sendiri, ada peningkatan yang signifikan di pelapak dan mitra kami. Ini adalah fakta dan juga peluang bahwa platform dagang digital memiliki peran yang relevan dan esensial saat ini,” kata Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak saat konferensi pers virtual, Rabu (6/1). 

Dia menambahkan, untuk memperkuat operasional dan bisnis Bukalapak, ada tiga aspek yang menjadi fokus Bukalapak, yaitu talent atau sumber daya manusia, growth atau pertumbuhan, dan capital atau modal. 

Dengan memperkuat tiga aspek tersebut, Rachmat percaya Bukalapak dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan untuk mewujudkan misinya yaitu menjadi perusahaan teknologi yang mampu menciptakan ekonomi yang adil bagi semua. 

Baca Juga: Bukalapak bidik pertumbuhan bisnis sampai 50% di tahun 2021

“Di awal tahun 2020, kami secara cepat merespons dampak yang ditimbulkan Covid-19 terhadap operasional kami. Sejak bulan Maret, kami telah menerapkan sistem kerja WFH dengan basis hybrid, di mana bagi karyawan yang tidak memiliki fasilitas yang memadai di rumah, kami persilakan untuk bekerja di kantor dengan tetap mematuhi standar protokol pencegahan Covid-19 yang telah diatur pemerintah. Kami sadar dengan keterbatasan ruang gerak selama pandemi, e-Commerce menjadi esensial bagi masyarakat, untuk itu kami ingin memastikan operasional dapat berjalan dengan normal dan optimal tanpa mengabaikan keamanan karyawan,” imbuh Rachmat. 

Selain itu, sepanjang tahun lalu, Bukalapak juga mengalami peningkatan lebih dari 130% pada nilai transaksi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Hal ini didukung dengan pengembangan fitur dan layanan, baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), yang dinilai efektif dalam menjawab kebutuhan dan permasalahan di tengah masyarakat.

VP of Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada bilang, pihaknya sadar banyak masyarakat yang memanfaatkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi seperti saat ini. Sepanjang tahun 2020, pihaknya melihat adanya peningkatan transaksi di Bukamall sebesar 17% tiap bulannya. 

"Selain itu, untuk membantu para pelapak dalam memasarkan produknya, Bukalapak akan menerapkan tarif super seller hanya 0,5%," jelas dia. 

Inovasi teknologi yang merata juga kian dibutuhkan masyarakat di Indonesia. Menurut SEA E-conomy report oleh Google, Temasek, Bain & Company, sebanyak 56% pengguna internet baru di Indonesia berasal dari daerah non-perkotaan. 

Bukalapak melalui program O2O ingin membantu optimalisasi persebaran teknologi di kota-kota tersebut dengan mulai memperkenalkan manfaat teknologi lewat warung dan agen individual. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×