kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini penjelasan Buyung Poetra (HOKI) soal kinerja yang turun hingga September 2020


Senin, 09 November 2020 / 07:00 WIB
Begini penjelasan Buyung Poetra (HOKI) soal kinerja yang turun hingga September 2020


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode sembilan bulan pertama tahun ini nampaknya menjadi periode yang menantang bagi PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI). Hal ini tercermin dari kinerja penjualan HOKI yang menurun secara tahunan atau year-on-year (yoy) di sepanjang Januari-September 2020.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, HOKI mencatatkan penurunan penjualan sebesar 23,59% yoy menjadi Rp 936,57 miliar sepanjang  pada Januari-September 2020. Sebelumnya, realisasi penjualan HOKI mencapai Rp 1,22 triliun pada periode sama tahun lalu. 

Direktur PT Buyung Poetra Sembada Tbk, Budiman Susilo mengatakan, kinerja perusahaan yang turun disebabkan oleh kegiatan operasional pada toko di pasar dan supermarket, hotel, dan restoran di pusat perbelanjaan yang belum beroperasi penuh atau belum dibuka.

Hal ini berakibat pada turunnya permintaan beras perusahaan. “Masih banyak pertokoan yang membatasi jam operasional, bahkan ada yang tutup selama masa pandemi ini,” kata Budiman kepada Kontan.co.id, Minggu (8/11).

Seturut penjualan yang turun, HOKI juga mencatatkan penurunan pengeluaran pada beberapa pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 21,69% yoy menjadi Rp 823,29 miliar  pada Januari-September 2020. Sedianya, beban pokok penjualan HOKI mencapai  Rp 1,05 triliun pada Januari-September 2019.

Baca Juga: Buyung Poetra Sembada (HOKI) gelontorkan capex sekitar Rp 100 miliar tahun ini

Berikutnya, penurunan pengeluaran juga dijumpai pada beban bunga turun 14,80% yoy dari semula Rp 13,54 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 11,54 miliar di Januari-September 2020.

Meski begitu, HOKI juga mencatatkan kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Beban penjualan misalnya, tercatat naik 3,03% menjadi Rp 24,29 miliar pada Januari-September 2020, dari semula Rp 23,57 miliar pada Januari-September 2019. Berikutnya, beban umum dan administrasi juga tercatat naik 14,78% yoy menjadi Rp 36,85 miliar  pada Januari-September 2020 dari  semula Rp 32,10 miliar di Januari-September 2019.




TERBARU

[X]
×