Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Setelah penjualan dikurangi beban pokok penjualan, beban penjualan, serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, HOKI hanya mengantongi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 28,59 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Angka tersebut lebih rendah bila dibanding laba bersih perusahaan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 76,16 miliar.
Harapan HOKI, kondisi pasar di kuartal IV 2020 bisa lebih baik dibanding kuartal-kuartal sebelumnya. Dalam hal ini, katalis-katalis positif seperti misalnya momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) dilihat sebagai salah satu peluang yang masih bisa dimanfaatkan.
Beragam cara dan strategi pun telah disiapkan oleh perusahaan untuk memacu penjualan di kuartal IV 2020, mulai dari menjaga kualitas beras perusahaan hingga melakukan penjualan secara online.
“Selain itu kami akan membuka area-area market yang belum maksimal kami masuki, serta kami juga akan menambah kapasitas produksi melalui penambahan kapasitas mesin dan penambahan pabrik baru,” tambah Budiman.
Per 30 September 2020 lalu, total aset HOKI tercatat sebesar Rp 886,96 miliar. Angka tersebut terdiri atas ekuitas sebesar Rp 643,98 miliar dan liabilitas sebesar Rp 242,97 miliar.
Sementara itu, kas dan bank pada akhir tahun HOKI tercatat sebesar Rp 4,99 miliar per 30 September 2020. Angka tersebut turun 84,96% dibanding kas dan bank pada awal tahun perusahaan yang mencapai Rp 33,25 miliar.
Selanjutnya: Buyung Poetra (HOKI) harap bisa rampungkan pabrik anyar di Sumsel kuartal III-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News