kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,31   6,47   0.72%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Begini Perincian Subsidi BBM, LPG 3 Kg, dan Listrik di RAPBN 2024


Kamis, 31 Agustus 2023 / 12:42 WIB
Begini Perincian Subsidi BBM, LPG 3 Kg, dan Listrik di RAPBN 2024
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menjelaskan usulan subsidi energi pada RAPBN 2024 untuk BBM, LPG 3 kg, dan sektor kelistrikan. KONTAN/Baihaki/31/01/2023


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan secara terperinci usulan subsidi energi pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 yang akan mengalir untuk bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg, dan sektor kelistrikan. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, pada RAPBN 2024 Kementerian ESDM mengusulkan volume BBM subsidi sebesar 19,58 juta kilo liter (KL) yang terdiri dari minyak tanah sebesar 0,58 juta KL dan minyak solar sebesar 19 juta KL. 

“Arah kebijakan subsidi BBM adalah pemberian subsidi tetap untuk minyak solar dan subsidi untuk minyak tanah serta melanjutkan roadmap registrasi konsumen pengguna BBM,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (31/8). 

Baca Juga: Dampak Subsidi Motor Listrik Bervariasi, Ini Rekomendasi Saham yang Layak Koleksi

Arifin menjelaskan di dalam RAPBN tahun 2024, pihaknya mengusulkan subsidi tetap untuk minyak solar sebesar Rp 1.000 per liter. Hal ini perlu dilakukan mengingat harga keekonomian minyak solar mencapai Rp 11.250 per liter, sedangkan harga jualan eceran sebesar Rp6.800 per liter. 

Arifin menjelaskan, saat ini minyak solar masih banyak dipergunakan untuk transportasi darat, transportasi laut, kereta api, usaha perikanan, usaha pertanian, usaha mikro, dan pelayanan umum sehingga diperlukan upaya menjaga harga jualan eceran minyak solar.

Adapun untuk subsidi LPG, mencermati realisasi sampai bulan Juli 2023 dan outlook 2023, lanjut Arifin, Kementerian ESDM mengusulkan volume subsidi LPG 3 kg sebesar 8,03 juta metrik ton di RAPBN 2024. 

“Arah kebijakan LPG ini ialah melanjutkan upaya transformasi subsidi LPG 3 kg berbasis orang dan terintegrasi dengan data penerima manfaat yang akurat. Salah satu cara yang dilakukan ialah pendataan pengguna LPG 3 kg berbasis teknologi,” jelasnya. 

Pelaksanaan transformasi subsidi LPG 3 kg dilakukan Kementerian ESDM dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat. 

Selanjutnya terkait dengan subsidi listrik, pada RAPBN tahun 2024 diusulkan sebesar Rp 73,24 triliun dengan asumsi minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) US$ 80 per barel dan nilai tukar (kurs) sebesar Rp 15.000 per dolar AS. 

Baca Juga: Pertamina Bakal Setop Jualan Pertalite, Apa Penggantinya?

Arifin menjelaskan, kebijakan subsidi listrik tahun 2024 ialah memberikan subsidi listrik kepada golongan yang berhak. 

“Subsidi listrik untuk rumah tangga diberikan secara tepat sasaran bagi rumah tangga miskin dan rentan dan mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil. Adapun subsidi ini disalurkan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan pertumbuhan triwulan,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×