Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan bahwa pembangunan proyek tol sampai saat ini terus berjalan sesuai rencana, meski ada pandemi Covid-19. Adapun, pada semester kedua tahun ini, ada beberapa proyek strategis nasional khususnya jalan tol lain yang akan dikerjakan.
Ada beberapa proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan, sampai awal Juli 2020, jalan tol yang rampung dibangun dan dioperasikan mencapai 38,8 kilometer. Tiga ruas tol yang rampung sepanjang 38,8 kilometer yaitu jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 1 sepanjang 29,39 kilometer, lalu jalan tol Pandaan-Malang seksi 5 sepanjang 3,11 kilometer dan jalan tol Depok-Antasari seksi 2 sepanjang 6,3 kilometer.
Baca Juga: BPJT pastikan sistem transaksi berbasis MLFF tingkatkan efisiensi biaya operasional
Dia menjelaskan, selama pandemi ini, tidak ada proyek konstruksi tol yang terhenti. Progres pembangunan jalan bebas hambatan di Tanah Air disebut masih berlanjut berdasarkan instruksi Menteri PUPR untuk dilanjutkan pengerjaannya. Namun, proses pengerjaannya tetap menerapkan protokol kesehatan di lapangan.
"Adapun, pada semester kedua tahun ini, ada beberapa proyek strategis nasional khususnya jalan tol lain yang akan dikerjakan. Ada beberapa proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini mulai memasuki tahapan lelang," jelas Danang saat diskusi Investruktur secara virtual, Rabu (27/7).
Beberapa proyek yang memasuki tahapan lelang atau setidaknya mulai lelang di bulan ini yaitu preservasi jalan lintas timur Sumatra di Provinsi Riau, dan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Proyek preservasi jalan nasional lintas timur Sumatra di Provinsi Riau ini ditawarkan lewat market sounding pada 11 Maret lalu bersama 4 proyek lainnya.
Dalam Dokumen Studi Kelayakan, Preservasi Jalintim Riau ini memiliki panjang 43 kilometer dengan biaya investasi Rp 585,30 miliar.
Ruas jalan yang direkonstruksi atau dipreservasi yaitu Jalan Simpang Kayu Ara (Pekanbaru)-Batas Kabupaten Pelalawan dengan panjang 3,60 kilometer, Jalan Pelalawan-Sikijang Mati dengan panjang 9,10 kilometer dan Jalan Sikijang Mati-Simpang Lago dengan panjang 30,30 kilometer, total keseluruhan yaitu 43 kilometer.
Baca Juga: Kementerian PUPR siapkan langkah penanganan darurat banjir bandang di Luwu Utara
Untuk preservasi Jalan Lintas Timur di Provinsi Riau ini ditargetkan dapat selesai dalam waktu delapan bulan dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Badan Usaha (KPBU) dapat dilaksanakan pada Desember 2020.