Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Kemudian proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya–Cilacap dengan panjang 206,65 kilometer, ditawarkan pada kegiatan market sounding 21 November 2019 lalu dengan biaya proyek Rp 57,59 triliun. Proyek ini ditawarkan bersamaan dengan 3 proyek lainnya.
Danang menjelaskan, ada sejumlah proyek jalan tol KPBU yang ditawarkan melalui program penjajakan minat atau market sounding telah masuk tahapan prakualifikasi. Salah satu proyek yang masuk tahapan prakualifikasi adalah sistem transaksi non-tunai berbasis multi lane free flow (MLFF) atau Global Navigation Satellite System (GNSS)
"Progres dari market sounding proyek KPBU April lalu misalnya proyek MLFF saat ini sudah masuk tahapan proses prakualifikasi. Sehingga awal Agustus kita sudah tahu siapa yang lolos kualifikasi yang selanjutnya nanti bisa mengajukan penawaran kepada kita," paparnya.
Proyek MLFF ini merupakan teknologi transaksi tol non tunai nir sentuh dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem transaksi dan pelayanan di jalan tol. Proyek ini akan diimplementasikan di jalan tol sepanjang 1.713 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,06 triliun. Pemrakarsa proyek tersebut yaitu Roatex Ltd, Zrt, National Toll Payment Service Plc, MFB Hungarian Development Bank.
Baca Juga: BPJT: Sistim transaksi tol non-tunai nirsentuh pakai aplikasi di smartphone
Selain proyek tersebut, ada juga progres dari market sounding proyek tol Yogyakarta - Solo yang sudah masuk tahapan penyerahan dokumen penawaran. Kemudian proyek tol Bawen - Yogyakarta, dimana saat ini sudah sampai pada proses pemasukan dokumen penawaran. "Untuk progres dari market sounding proyek KPBU yang lainnya, ditargerkan persiapan prakualifikasi hingga akhir tahun ini," ujar Danang.
Danang juga mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan bank bank daerah untuk terlibat sebagai bagaian dari konsorsium. Dengan harapan banyak proyek-proyek di daerah yang sebetulnya BUMD bisa menjadi bagian penting dari konsorsium investor.
"Berapapun porsinya kan tergantung kekuatan biaya mereka. tapi dengan mereka mengikuti atau menjadi bagian dari konsorsium investasi itu akan menjadi pembelajaran yang sangat baik di sektor sektor lain," katanya.
Karena menurut Danang, jalan tol menjadi yang cukup maju di KPBU sehingga BUMD bisa ikut untuk tumbuh menjadi pemrakarsa KPBU. "kita juga ingin melihat keterlibatan bank-bank daerah bahwa kita ingin sekali menyampaikan pembangunan daerah ikut dalam proyek proyek jalan tol karena mungkin exposure dari bank bank daerah masih terbatas," ujar Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News