kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini Potensi Sebaran Energi Terbarukan di Sejumlah Wilayah di Indonesia


Selasa, 25 Oktober 2022 / 18:45 WIB
Begini Potensi Sebaran Energi Terbarukan di Sejumlah Wilayah di Indonesia
ILUSTRASI. Indonesia memiliki semua potensi EBT yang tersebar di seluruh tempat. KONTAN/Baihaki/9/8/2022


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Indonesia memiliki potensi energi baru dan energi terbarukan (EBT) yang terbentang di seluruh wilayah di Tanah Air. 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyatakan saat ini Indonesia memiliki semua potensi EBT yang tersebar di seluruh tempat. 

Dadan memberikan gambaran, saat ini Indonesia memiliki potensi energi angin dan panas bumi di Aceh, tenaga surya yang sangat besar di Indonesia bagian Timur. Kemudian, potensi energi laut dan angin offshore di Selatan Kalimantan dan Barat Merauke, Papua. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Usulkan Buat Satu Bab Baru di RUU EBET Tentang Transisi Energi

“Dengan ini kita punya potensi hingga 3.600 GW. Memang kita perlukan eksplorasi lebih lanjut,”  jelasnya dalam acara webinar Road to G20 Himpuni, Selasa (25/10). 

Adapun dari daftar yang ada, potensi energi hidro di Indonesia mencapai 95 GW.  Sedangkan untuk bioenergi karena Indonesia merupakan negara tropis bisa dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan. 

Melansir catatan sebelumnya, Indonesia juga menyimpan potensi panas bumi sebesar 24 GW. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT sampai dengan Juli 2022 adalah sebesar 2.576 MW dengan kenaikan rata-rata sebesar 5% per tahunnya.

Dadan menyatakan, saat ini Indonesia baru mencapai 12%-13% dari target bauran energi baru dan terbarukan yang direncanakan sebanyak 23% di 2025 mendatang. 

“Untuk mencapai target itu akan didorong pemanfaatan PLTS yang dari sisi waktu bisa cepat serta pemanfaatan biomassa untuk co-firing,” tandasnya. 

Asal tahu saja, Kementerian ESDM telah menyusun sejumlah strategi pengembangan EBT untuk mendukung transisi energi antara lain pembangunan PLT EBT On Grid, implementasi PLTS Atap, konversi PLTD ke PLT EBT (PLT Gas sebagai transisi), mandatori B30, co-firing biomassa pada PLTU, penyediaan akses energi modern dengan EBT (skala kecil seperti PLTMH, PLTS), eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah, dan implementasi EBT off grid dan pemanfaatan langsung.

Baca Juga: Pengembangan EBT Masih Lambat, Komisi VII DPR Minta Pemerintah Cari Terobosan

Sedangkan untuk pengembangan panas bumi, percepatan penambahan kapasitas PLTP dilakukan dengan sinergi Pemerintah, BUMN dan pemanfaatan pendanaan internasional. 

Rencana pengembangan PLTP dilaksanakan melalui program government drilling, pemanfaatan dana Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi dan Geothermal Resource Risk Mitigation, sinergi BUMN dalam pengembangan panas bumi dan optimalisasi sumber daya pada WKP yang telah berproduksi dengan pengembangan ekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×